Sambangi Tarakan, Menteri Nadiem Bakar Semangat para Calon Guru Penggerak

Jum'at, 11 Maret 2022 - 13:19 WIB
loading...
Sambangi Tarakan, Menteri Nadiem Bakar Semangat para Calon Guru Penggerak
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim menyapa para guru di daerah pinggiran yakni Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (10/3/2022). Foto SINSOnews
A A A
TARAKAN - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ( Mendikbud Ristek ) Nadiem Anwar Makarim menyapa para guru di daerah pinggiran yakni Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (10/3/2022). Dengan didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Kemendikbud Ristek, Nadiem mencoba berdialog, menyerap sekaligus memberi motivasi kepada para calon Guru Penggerak.

Tidak seperti kunjungan pejabat pada umumnya, dalam kesempatan itu, Nadiem memilih untuk menginap di rumah salah satu warga dari calon peserta Guru Penggerak. Nadiem memilih menjadi ‘anak indekos’ untuk bisa lebih dekat dengan para guru yang akan menjadi garda terdepan dalam upaya kemajuan dunia pendidikan.



Di hadapan para guru, Nadiem meyakinkan para calon Guru Penggerak bahwa mereka adalah calon pemimpin perubahan terbaik di Tanah Air ini. “Melalui program ini, kita (pemerintah) tidak hanya ingin menjadikan mereka guru-guru yang hebat, tetapi yang lebih penting lagi adalah menjadikan mereka pemimpin perubahan terbaik,” kata Nadiem, saat menyapa para guru di SD Negeri 034 Kota Tarakan.

Nadiem menegaskan, pemerintah, baik pusat maupun daerah tidak bisa berbuat banyak terkait transformasi Merdeka Belajar yang diterbitkan untuk mengubah sistem pendidikan. Para guru di sekolah, tegas dia, adalah satu-satunya pihak yang bisa melakukan perubahan adalah kepala sekolah dan guru di dalam sekolah itu.

“Unitnya sekolah. Pemerintah hanya memfasilitasi. Kita bisa memberi amunisi, melepas rantai-rantai yang mengekang, dan membantu. Tapi yang berjuang di lapangan adalah guru dan kepala sekolah,” tegas dia.

Di hadapan para guru, Nadiem juga menegaskan, para Guru Penggerak ini harus mendapat posisi agar bisa mewujudkan cita-cita pendidikan. Menjadi kepala sekolah adalah suatu keniscayaan yang akan dialami para Guru Penggerak ini. Hal itu pun selaras dengan Peraturan Mendikbud Ristek Nomor 40 Tahun 2021 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.

“Guru Penggerak tidak akan berdampak besar kalau lulusan-lulusan program ini tidak segera dijadikan kepala sekolah. Karena itulah kuncinya perubahan yang kita cita-citakan bersama ini akan tercapai. Saya mencari orang-orang yang tidak memprioritaskan administrasi. Justru, yang perlu dipikirkan adalah apa yang terbaik untuk murid,” lanjut Nadiem.

Di luar Guru penggerak, Nadiem menyebutkan, sejumlah terobosan telah dilakukan untuk kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar adalah dua contoh inovasi yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan harapan itu.

“Saya mengajak Calon Guru Penggerak mengunduh aplikasi Merdeka Mengajar dan mulai baca-baca. Terkait Kurikulum Merdeka, sekolah tidak perlu langsung berubah menjadi Kurikulum Merdeka, bisa bertahap agar transisinya nyaman,” ucap Menteri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3295 seconds (0.1#10.140)