Warga Protes Pemakaman Jenazah Pasien COVID-19 di Parepare
loading...
A
A
A
PAREPARE - Pemakaman jenazah pasien COVID-19 di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare, Sulsel, diprotes warga setempat, Minggu (21/6/2020) malam. Warga keberatan lantaran tidak ada pemberitahuan sebelumnya dari instansi terkait kalau ada jenazah positif corona yang akan dimakamkan di wilayahnya.
Camat Bacukiki, Saharuddin. mengatakan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia berinisial SR (55) asal Kabupaten Pangkep. Pasien itu sempat dirawat di Rumah Sakit Fatimah Parepare.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Siapkan Lahan Khusus Pemakaman Jenazah Covid-19
“Pasien dinyatakan meninggal dunia malam tadi setelah dirujuk ke RSUD Andi Makkasau Parepare. Setelah dinyatakan meninggal dunia pasien tersebut langsung dimakamkan di pemakaman khusus COVID-19 di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki,” katanya.
Namun, di tengah proses pemakaman sejumlah warga sekitar melakukan protes terhadap petugas lantaran tidak adanya pemberitahuan sebelumnya bahwa akan dilakukan proses pemakaman pasien positif corona di lokasi tersebut.
“Sebenarnya pemakaman ini tidak ditolak, tapi warga sempat protes, karena katanya tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa ada pasien positif korona yang akan dimakamkan di lokasi ini," tandasnya.
Camat Bacukiki, Saharuddin. mengatakan pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia berinisial SR (55) asal Kabupaten Pangkep. Pasien itu sempat dirawat di Rumah Sakit Fatimah Parepare.
Baca Juga: Pemprov Sulsel Siapkan Lahan Khusus Pemakaman Jenazah Covid-19
“Pasien dinyatakan meninggal dunia malam tadi setelah dirujuk ke RSUD Andi Makkasau Parepare. Setelah dinyatakan meninggal dunia pasien tersebut langsung dimakamkan di pemakaman khusus COVID-19 di Kelurahan Lemoe, Kecamatan Bacukiki,” katanya.
Namun, di tengah proses pemakaman sejumlah warga sekitar melakukan protes terhadap petugas lantaran tidak adanya pemberitahuan sebelumnya bahwa akan dilakukan proses pemakaman pasien positif corona di lokasi tersebut.
“Sebenarnya pemakaman ini tidak ditolak, tapi warga sempat protes, karena katanya tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa ada pasien positif korona yang akan dimakamkan di lokasi ini," tandasnya.
(tri)