Dongkrak PAD 2022, Pemprov Jawa Barat Sasar Pajak Motor Bekas
loading...
A
A
A
"Kami siapkan layanan kios Samsat yang standby di area ekspo untuk edukasi atau mengecek status kendaraan yang dijual," kata Ade seraya optimistis bahwa pameran bakal mendatangkan keuntungan, terutama dari sisi peningkatan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Kepala Divinsi Used Motorcycle Adira Finance, Sugianto menyatakan bahwa pameran ini menjadi sarana menggerakan roda ekonomi, khususnya bagi para pelaku UMKM mokas.
Selama dua tahun terakhir, kata Sugianto, bisnis mereka terpuruk karena terdampak pandemi COVID-19. Akibatnya, penjualan turun hingga 80 persen pada 2020. Setahun kemudian, bisnis mulai tumbuh meski tak signifikan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Hal ini pula yang membuat pihaknya mengakomodasi para pengusaha mokas menggelar pameran seiring pemulihan ekonomi yang digaungkan pemerintah tahun ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Kami mengajak Bapenda berkolaborasi bahwa dalam kondisi seperti ini, ekonomi tetap bergerak, pajak juga tetap tertib dibayarkan. Di ekspo ini ada promo DP murah 10 persen, bunga spesial dan hadiah. Targetnya minimal bisa menyaingi sebelum pandemi. Nilai transaksi diharapkan 1.000 unit untuk kreditnya, total 2.000 lah," tandas Sugianto.
Ketua panitia pameran mokas, Wiharisa Reza Surya Kusuma menyebut, komunitas pengusaha showroom mokas di Bandung Raya sangat antusias mengikuti pameran mokas ini. "Setelah bisnis kami hampir mati di dua tahun terakhir, tentu ada semangat menggerakkan lagi bisnis mokas. Kami menargetkan penjualan mokas di angka 15 sampai dengan 20 unit per hari," katanya.
Pria yang juga Ketua Adira Mokas Community (AMC) itu juga mengatakan bahwa kerja sama dengan Bapenda Jabar juga penting karena penjualan mokas berkaitan dengan pajak kendaraan. "Sekarang semua motor yang dijual pajaknya isi. Kalau jual tapi pajak mati ga bakal laku. Masyarakat sudah cerdas," tandas dia.
Kepala Divinsi Used Motorcycle Adira Finance, Sugianto menyatakan bahwa pameran ini menjadi sarana menggerakan roda ekonomi, khususnya bagi para pelaku UMKM mokas.
Selama dua tahun terakhir, kata Sugianto, bisnis mereka terpuruk karena terdampak pandemi COVID-19. Akibatnya, penjualan turun hingga 80 persen pada 2020. Setahun kemudian, bisnis mulai tumbuh meski tak signifikan melalui pemanfaatan teknologi digital.
Hal ini pula yang membuat pihaknya mengakomodasi para pengusaha mokas menggelar pameran seiring pemulihan ekonomi yang digaungkan pemerintah tahun ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.
"Kami mengajak Bapenda berkolaborasi bahwa dalam kondisi seperti ini, ekonomi tetap bergerak, pajak juga tetap tertib dibayarkan. Di ekspo ini ada promo DP murah 10 persen, bunga spesial dan hadiah. Targetnya minimal bisa menyaingi sebelum pandemi. Nilai transaksi diharapkan 1.000 unit untuk kreditnya, total 2.000 lah," tandas Sugianto.
Ketua panitia pameran mokas, Wiharisa Reza Surya Kusuma menyebut, komunitas pengusaha showroom mokas di Bandung Raya sangat antusias mengikuti pameran mokas ini. "Setelah bisnis kami hampir mati di dua tahun terakhir, tentu ada semangat menggerakkan lagi bisnis mokas. Kami menargetkan penjualan mokas di angka 15 sampai dengan 20 unit per hari," katanya.
Pria yang juga Ketua Adira Mokas Community (AMC) itu juga mengatakan bahwa kerja sama dengan Bapenda Jabar juga penting karena penjualan mokas berkaitan dengan pajak kendaraan. "Sekarang semua motor yang dijual pajaknya isi. Kalau jual tapi pajak mati ga bakal laku. Masyarakat sudah cerdas," tandas dia.
(don)