Dongkrak PAD 2022, Pemprov Jawa Barat Sasar Pajak Motor Bekas

Rabu, 06 April 2022 - 13:04 WIB
loading...
Dongkrak PAD 2022, Pemprov...
Pemprov Jabar terus berupaya menggali potensi pajak untuk memenuhi target PAD 2022, salah satunya pajak mokas. Foto/Ilustrasi/Dok
A A A
BANDUNG - Pemprov Jawa Barat (Jabar) terus berupaya menggali potensi pajak untuk memenuhi target pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2022 yang telah dipatok hingga Rp31 triliun. Berbagai potensi objek pajak pun terus disasar, agar target ersebut terpenuhi. Salah satunya pajak dari para pengguna motor bekas (mokas).

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jabar, Dedi Taufik mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan komunitas pelaku bisnis jual beli mokas, termasuk perusahaan pembiayaan dengan menggelar pameran mokas. Baca juga: Catat, Pinjol dan Dompet Digital Kena Pajak Mulai Awal Mei 2022



Dalam pameran yang digelar di kawasan Jalan Inggit Garnasih, Kota Bandung sejak 4 hingga 30 April 2022 mendatang itu, pihaknya ingin mengoptimalkan momentum pemulihan ekonomi tahun ini dalam upaya percepatan realisasi pajak kendaraan bermotor. "Optimisme kita meningkat karena bisnis jual beli kendaraan kini kembali menggeliat," tutur Dedi, Rabu (6/4/2022).

Menurut Dedi, memasuki 2022, industri kendaraan, khususnya kendaraan roda dua kembali bergairah. Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), penjualan domestik sepeda motor sepanjang Januari 2022 tercatat 443.890 unit.

Angka penjualan tersebut naik 14,5 persen dibandingkan bulan Desember 2021 dan jika dibandingkan dengan Januari 2021, penjualan meningkat 9,9 persen year-on-year (yoy).

"Pameran ini merupakan langkah pelaku bisnis jual beli mokas yang masuk kategori UMKM dalam memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi daerah di masa normalisasi pandemi. Kami tentu mendukung karena secara langsung peningkatan penjualan unit bisa berpengaruh pada raihan pajak," sambung Dedi.

Pameran mokas ini melibatkan puluhan komunitas showroom mokas. Meski dipusatkan di Kota Bandung, namun pameran tersebut juga digelar di wilayah Bandung Raya lainnya sejak 4 April hingga 30 April 2022 nanti.

Dedi juga mengatakan bahwa pameran seperti ini perlu ditingkatkan dan digelar di seluruh Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Wilayah (P3DW) Jabar mengingat pameran juga menjaring pasar online. "Kami juga akan bahas soal kemungkinan opsi insentif pajak yang bisa diberikan tanpa meninggalkan peluang intensifikasi pajak kendaraan," kata Dedi.

Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung II Kawaluyaan, Ade Sukalsah menambahkan, dalam pameran tersebut, Bapenda Jabar menyiapkan layanan Kios Samsat. Menurutnya, industri jual beli kendaraan yang terus tumbuh harus diiringi dengan tingkat ketaatan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

"Kami siapkan layanan kios Samsat yang standby di area ekspo untuk edukasi atau mengecek status kendaraan yang dijual," kata Ade seraya optimistis bahwa pameran bakal mendatangkan keuntungan, terutama dari sisi peningkatan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

Kepala Divinsi Used Motorcycle Adira Finance, Sugianto menyatakan bahwa pameran ini menjadi sarana menggerakan roda ekonomi, khususnya bagi para pelaku UMKM mokas.

Selama dua tahun terakhir, kata Sugianto, bisnis mereka terpuruk karena terdampak pandemi COVID-19. Akibatnya, penjualan turun hingga 80 persen pada 2020. Setahun kemudian, bisnis mulai tumbuh meski tak signifikan melalui pemanfaatan teknologi digital.

Hal ini pula yang membuat pihaknya mengakomodasi para pengusaha mokas menggelar pameran seiring pemulihan ekonomi yang digaungkan pemerintah tahun ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat.

"Kami mengajak Bapenda berkolaborasi bahwa dalam kondisi seperti ini, ekonomi tetap bergerak, pajak juga tetap tertib dibayarkan. Di ekspo ini ada promo DP murah 10 persen, bunga spesial dan hadiah. Targetnya minimal bisa menyaingi sebelum pandemi. Nilai transaksi diharapkan 1.000 unit untuk kreditnya, total 2.000 lah," tandas Sugianto.

Ketua panitia pameran mokas, Wiharisa Reza Surya Kusuma menyebut, komunitas pengusaha showroom mokas di Bandung Raya sangat antusias mengikuti pameran mokas ini. "Setelah bisnis kami hampir mati di dua tahun terakhir, tentu ada semangat menggerakkan lagi bisnis mokas. Kami menargetkan penjualan mokas di angka 15 sampai dengan 20 unit per hari," katanya.

Pria yang juga Ketua Adira Mokas Community (AMC) itu juga mengatakan bahwa kerja sama dengan Bapenda Jabar juga penting karena penjualan mokas berkaitan dengan pajak kendaraan. "Sekarang semua motor yang dijual pajaknya isi. Kalau jual tapi pajak mati ga bakal laku. Masyarakat sudah cerdas," tandas dia.
(don)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4703 seconds (0.1#10.140)