Cegah Karhutla, Kodam II Sriwijaya Kerahkan 1.000 Personel

Kamis, 18 Juni 2020 - 09:22 WIB
loading...
Cegah Karhutla, Kodam II Sriwijaya Kerahkan 1.000 Personel
Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri. Foto/SINDOnews/Berli Zulkanedi
A A A
PALEMBANG - Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan mengatakan, dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang harus diutamakan adalah pencegahan.

Untuk itu, Kodam II Sriwijaya dalam pencegahan karhulta tahun ini, sudah disiapkan seribu personel. (Baca juga: Gubernur Sumsel Herman Deru Naikkan Status Siaga Karhutla )

"Kami sudah siapkan 1.000 personel. Kalau kurang kami tambah lagi tapi intinya kami sudah menyiapkan. Terlebih kami juga sudah membentuk subsatgas di kabupaten dan kota, dan ini tinggal berjalan saja," kata Pangdam Mayjen TNI Irwan.

Sebelumnya, Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri mengatakan, dalam strategi pencegahan tidak lain adalah harus mencegahnya agar tidak terjadi karhutla. "Ini kami bisa lakukan secara bersama. Kami juga sudah menyebarkan maklumat kepada masyarakat tentang dampak dan bahayanya Karhutla. Bahkan kami juga sudah membangun kampung tangkal COVID-19 relawan peduli karhutla," kata Kapolda.

Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya mengatakan, mencegah Karhutla ini sudah menjadi tugas bersama karena terjadi dari tahun ke tahun. Langkah pertama untuk pencegahan yakni langsung ke wilayah rawan muncul titik api di desa-desa. "Saya kira tahap pertama mengantisipasi dengan langkah-langkah kami ke titik hotspot di Desa-desa, mungkin dari sana kami lakukan," kata dia.

Wagub menilai jika penanganan Karhutla ini dilakukan dengan cara bersama-sama tentu dapat dengan mudah ditangani. Bahkan Pemprov Sumsel sudah siap untuk mengantisipasi Karhutla ini. "Saya yakin apabila semua tanggung jawab mulai dari tingkat Provinsi, Kabupaten sampai ke Desa, karhutla ini bukanla hal yang berat. Kami kerja secara nyata, segala kekuatan dan tenaga dicurahkan dalam penanganan karhutla maka langkah-langkahnya kami lakukan pencegahan," kata dia.

Diketahui, Sumsel merupakan salah satu provinsi rawan Karhutla yang menjadi pemicu bencana kabut asap. Oktober tahun 2019 lalu, Pemerintah Daerah Palembang sempat terpaksa merumahkan siswa selama beberapa hari, karena asap telah mencapai kondisi berbahaya.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1408 seconds (0.1#10.140)