Rekom Calon, Strategi PDIP Diperhitungkan
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sebagai partai politik berbasis mesin akar rumput, strategi politik PDI Perjuangan masih moncer. Termasuk dalam menentukan figur calon yang akan direkomendasi.
Sosok calon yang berpotensi, jaringan basis mesin akar rumput, serta loyalitas sebagai kader menjadi pertimbangan utama. Sehingga spekulasi pemberian mandat rekomendasi minim dilakukan.
Menurut Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya , Andri Arianto partai berlambang kepala banteng moncong putih punya perhitungan sendiri dalam menjatuhkan rekom calon yang akan bertarung dalam Pilkada.
’’Posisi PDIP sebagai the ruling party saat ini. Sehingga perhitungan lebih matang,’’ kata Andri, Rabu (17/6/2020).
Dia menambahkan, seluruh mekanisme sangat diperhatikan.’’Termasuk proses pendaftaran. Bagi yang tidak mendaftar melalui jalur yang benar, kecil peluang mendapat rekom,’’ imbuhnya.
Sebab, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini selalu terbuka dalam proses pendaftaran calon yang diusung dalam pilkada. Baik kader maupun non kader.
Proses tersebut dilakukan transparan di semua tingkatan struktur. Hingga penentuan akhir berada ditangan rapat pleno DPP dan Ketua Umum.
Selanjutnya, dari hasil tersebut yang turut diperhatikan apakah sosok figur yang dicalonkan akan diterima oleh masyarakat atau tidak.’’Tentunya calon tersebut punya kapabilitas dan mesin politik yang baik,’’ ujar Andri.
Sementara, menyoal mekanisme pendaftaran di tingkatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ada regulasi yang wajib dilakukan.’’Pendaftar tidak boleh diwakilkan oleh siapapun,’’ kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono.
Dikonfirmasi terpisah, para pendaftar harus sudah mengembalikan formulir sesuai jadwal yang ditentukan. Termasuk penandatanganan form pencalonan yang tidak boleh diwakilkan.
"Dan pendaftaran kan sudah ditutup sejak lama terkait Pilkada ini. Sejak sebelum pandemi ini," pungkas Deni.(Baca juga : Partai NasDem Kota Surabaya Bagikan 650 APD untuk Kampung Tangguh )
Sosok calon yang berpotensi, jaringan basis mesin akar rumput, serta loyalitas sebagai kader menjadi pertimbangan utama. Sehingga spekulasi pemberian mandat rekomendasi minim dilakukan.
Menurut Pengamat politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya , Andri Arianto partai berlambang kepala banteng moncong putih punya perhitungan sendiri dalam menjatuhkan rekom calon yang akan bertarung dalam Pilkada.
’’Posisi PDIP sebagai the ruling party saat ini. Sehingga perhitungan lebih matang,’’ kata Andri, Rabu (17/6/2020).
Dia menambahkan, seluruh mekanisme sangat diperhatikan.’’Termasuk proses pendaftaran. Bagi yang tidak mendaftar melalui jalur yang benar, kecil peluang mendapat rekom,’’ imbuhnya.
Sebab, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini selalu terbuka dalam proses pendaftaran calon yang diusung dalam pilkada. Baik kader maupun non kader.
Proses tersebut dilakukan transparan di semua tingkatan struktur. Hingga penentuan akhir berada ditangan rapat pleno DPP dan Ketua Umum.
Selanjutnya, dari hasil tersebut yang turut diperhatikan apakah sosok figur yang dicalonkan akan diterima oleh masyarakat atau tidak.’’Tentunya calon tersebut punya kapabilitas dan mesin politik yang baik,’’ ujar Andri.
Sementara, menyoal mekanisme pendaftaran di tingkatan DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ada regulasi yang wajib dilakukan.’’Pendaftar tidak boleh diwakilkan oleh siapapun,’’ kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Deni Wicaksono.
Dikonfirmasi terpisah, para pendaftar harus sudah mengembalikan formulir sesuai jadwal yang ditentukan. Termasuk penandatanganan form pencalonan yang tidak boleh diwakilkan.
"Dan pendaftaran kan sudah ditutup sejak lama terkait Pilkada ini. Sejak sebelum pandemi ini," pungkas Deni.(Baca juga : Partai NasDem Kota Surabaya Bagikan 650 APD untuk Kampung Tangguh )
(nun)