Telah 6 Minggu Reproduksi COVID-19 di Jabar di Bawah Angka 1
loading...
A
A
A
BANDUNG - Berdasarkan hasil evaluasi Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jabar, telah lebih dari enam minggu reproduksi COVID-19 di Jawa Barat di bawah angka 1. Namun masih terjadi kenaikan jumlah pasien positif terpapar virus Corona yang harus diwaspadai.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kasus harian juga yang diumumkan pemerintah pusat sudah lima hari di Jawa Barat berkisar di bawah 20-an dibanding daerah lain. (BACA JUGA: Belum Ada Zona Hijau di Jabar, Gubernur Tak Izinkan Sekolah Dibuka )
Rasio dari jumlah swab test dengan positif di Jabar, kata Gubernur, paling rendah di Pulau Jawa, 6,6 persen menurut World Health Organization (WHO). (BACA JUGA: Pasien COVID-19 Sembuh Meningkat, Pemprov Jabar: Terima Kasih Para Nakes )
"Artinya, dengan jumlah tes polymerase chain reaction (PCR) yang banyak tapi jumlah kasusnya sedikit," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini seusai rapat koordinasi COVID-19 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (16/6/2020). (BACA JUGA: Pasien Sembuh Terus Naik, Jabar Targetkan Zero Kematian COVID-19 )
Kang Emil mengemukakan, tingkat risiko penularan virus Corona Jabar, berada di urutan 27. Untuk mengukur risiko itu adalah presentase jumlah positif terhadap populasi. Artinya, walaupun penduduknya besar tapi risikonya termasuk rendah, di urutan 27.
"Nah, minggu ini kami akan melanjutkan testing (rapid dan swab test) di pasar pasar. Hasilnya sangat menggembirakan. Yang di Cileungsi juga sudah kami lakukan (tes) ulang," ujar Kang Emil.
Kemudian, tutur Gubernur, Gugus Tugas COVID-19 Jabar juga akan melaksanakan rapid dan swab test di kawasan Puncak, Bogor karena banyak didatangi orang, terutama wisatawan domestik dari Jakarta.
"Saya imbau warga jakarta jangan dulu ke Puncak. Kami amati, pergerakan lalu lintas banyak mobil pelat Jakarta. Kami memastikan, pentahapan pariwisata ini dimulai dari warga lokal dulu, belum warga di luar Jabar," tutur Gubernur.
"Jadi, mohon maaf kami akan melakukan random sampling terhadap orang orang yang weekend akan datang ke daerah Puncak, Kabupaten Bogor. (Untuk pengamanan) akan dikoordinasikan dengan Polda Jabar," tambah Kang Emil.
Selain di pasar dan kawasan Puncak, ungkap Kang Emil, tes swab dan rapid secara random juga akan dilakukan di Stasiun Komuter Line (KRL). Sebab, mal dan kantor di Jakarta sudah buka, sehingga traffic kereta naik lagi.
"Jadi random sampling ini di pasar, di daerah pariwisata khususnya Puncak, dan di stasiun KRL yang menjadi commuter antara Bogor Jakarta, Depok-Jakarta dan Bekasi-Jakarta," ungkap Kang Emil.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kasus harian juga yang diumumkan pemerintah pusat sudah lima hari di Jawa Barat berkisar di bawah 20-an dibanding daerah lain. (BACA JUGA: Belum Ada Zona Hijau di Jabar, Gubernur Tak Izinkan Sekolah Dibuka )
Rasio dari jumlah swab test dengan positif di Jabar, kata Gubernur, paling rendah di Pulau Jawa, 6,6 persen menurut World Health Organization (WHO). (BACA JUGA: Pasien COVID-19 Sembuh Meningkat, Pemprov Jabar: Terima Kasih Para Nakes )
"Artinya, dengan jumlah tes polymerase chain reaction (PCR) yang banyak tapi jumlah kasusnya sedikit," kata Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini seusai rapat koordinasi COVID-19 di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Selasa (16/6/2020). (BACA JUGA: Pasien Sembuh Terus Naik, Jabar Targetkan Zero Kematian COVID-19 )
Kang Emil mengemukakan, tingkat risiko penularan virus Corona Jabar, berada di urutan 27. Untuk mengukur risiko itu adalah presentase jumlah positif terhadap populasi. Artinya, walaupun penduduknya besar tapi risikonya termasuk rendah, di urutan 27.
"Nah, minggu ini kami akan melanjutkan testing (rapid dan swab test) di pasar pasar. Hasilnya sangat menggembirakan. Yang di Cileungsi juga sudah kami lakukan (tes) ulang," ujar Kang Emil.
Kemudian, tutur Gubernur, Gugus Tugas COVID-19 Jabar juga akan melaksanakan rapid dan swab test di kawasan Puncak, Bogor karena banyak didatangi orang, terutama wisatawan domestik dari Jakarta.
"Saya imbau warga jakarta jangan dulu ke Puncak. Kami amati, pergerakan lalu lintas banyak mobil pelat Jakarta. Kami memastikan, pentahapan pariwisata ini dimulai dari warga lokal dulu, belum warga di luar Jabar," tutur Gubernur.
"Jadi, mohon maaf kami akan melakukan random sampling terhadap orang orang yang weekend akan datang ke daerah Puncak, Kabupaten Bogor. (Untuk pengamanan) akan dikoordinasikan dengan Polda Jabar," tambah Kang Emil.
Selain di pasar dan kawasan Puncak, ungkap Kang Emil, tes swab dan rapid secara random juga akan dilakukan di Stasiun Komuter Line (KRL). Sebab, mal dan kantor di Jakarta sudah buka, sehingga traffic kereta naik lagi.
"Jadi random sampling ini di pasar, di daerah pariwisata khususnya Puncak, dan di stasiun KRL yang menjadi commuter antara Bogor Jakarta, Depok-Jakarta dan Bekasi-Jakarta," ungkap Kang Emil.
(awd)