Menpora Dorong UNM Jadi Sentra Pengembangan dan Pembinaan Olahraga

Minggu, 13 Maret 2022 - 16:31 WIB
loading...
Menpora Dorong UNM Jadi Sentra Pengembangan dan Pembinaan Olahraga
Menpora RI, Zainudin Amali, meninjau Laboratorium Sport Science dan Fasilitas Olahraga di kawasan kampus UNM, Sabtu (13/3/2022) kemarin. Foto: SINDOnews/Syamsi Nur Fadhila
A A A
MAKASSAR - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali , mendorong Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk menjadi sentra pengembangan dan pembinaan olahraga . Tidak hanya untuk wilayah Sulawesi Selatan, namun juga untuk kawasan wilayah timur Indonesia.

Hal itu diungkapkan Menteri Amali saat meninjau Laboratorium Sport Science dan Fasilitas Olahraga di kawasan kampus UNM , Sabtu (13/3/2022) kemarin. Ia menyebut pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 86 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

DBON sendiri bertujuan untuk meningkatkan budaya olahraga di masyarakat, meningkatkan kapasitas, sinergitas, dan produktivitas olahraga prestasi nasional, dan memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga. Untuk mewujudkan hal itu, diperlukan sentra-sentra olahraga yang ditempatkan di setiap daerah.

"Sentra ini untuk merekrut talenta-talenta yang berbakat di seluruh Indonesia. Yang dibutuhkan saat sekitar 250 ribu, talenta berbakat mulai SMP kelas 1 yang ujungnya nanti menjadi atlet elit nasional," kata dia.



Sebagaimana yang tertuang dalam DBON, sebanyak 250 ribu talenta berbakat akan diseleksi menjadi 7.500. Kemudian jumlah itu akan disaring lagi menjadi 3.750, lalu terakhir akan tersisa 750.

"Dibutuhkan 10 tahun untuk bisa menjadi atlet nasional. Jadi kalau mereka direkrut dari usia 12 atau 13, maka di usia 22 atau 23 nanti untuk Olimpiade 2032 atau 2036, itu sudah bisa ditentukan cabang-cabang olahraga sesuai kemampuan fisik, teknik dan akurasinya," beber Menteri Amali .

Ia menyebut, mereka yang terpilih akan diberi fasilitas penuh dengan pembiayaan yang bersumber dari anggaran negara.

"Semua di fasilitasi, ada uang saku dan itu dibiayai negara. Jadi mereka tidak berfikir apa-apa lagi. Mereka fokus jadi atlet," katanya.

Lebih jauh, putra daerah Gorontalo ini yakin kegiatan olahraga bukan hanya sekadar menjadi kegiatan prestasi semata, namun dari situ pertumbuhan daerah juga bisa terdongkrak.

"Pemerintah sudah buka kesempatan kegiatan olahraga ditonton langsung di lapangan atau stadion. Ada beberapa seperti sepak bola Liga 1 sudah mulai tapi terbatas. Yang sudah lebih longgar itu IPL basket, kalau Pro Liga voli belum. Semoga ini menggairahkan kembali kegiatan olahraga," pungkasnya.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulsel, Arwin Azis, mengatakan pihaknya akan berkolaborasi dengan UNM dalam hal mengahdirkan atlet yang akan dibina sejak usia 13 tahun atau setingkat kelas 1 SMP

Sebab dibutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk berlatih demi melahirkan atlet elit nasional yang bisa mewakili Indonesia di ajang internasional.



"Makanya dilakukan perekrutan usia dini dari beberapa cabang olahraga yang masuk dalam desain besar olahraga nasional," katanya.

"Kalau konsisten secara intensif latihan terhadap talenta muda di beberapa cabor, 10 tahun ke depan diharapkan di usia keemasan sudah tepat waktunya. Jadi atlet didesain dari awal," jelas Arwin

Dalam pembinaan atlet, salah satu hal penting yang perlu dihadirkan dan menjadi perhatian pemerintah adalah sarana dan prasarana (sarpras) olahraga.

Arwin menyebut, sarpras yang berada di UNM sudah cukup memadai. Selebihnya akan dilakukan pemeliharaan dari kolaborasi antara Pemprov dan pihak kampus.

"Nanti dilihat apa kolaborasi Pemprov di situ, karena ini bukan digunakan masyarakat, karena untuk latihan terbatas atlet. Jadi ini sentra yang dibangun khusus, tidak besar. Jadi saya kira UNM sudah cukup dengan sarana yang kita benahi," pungkas Arwin.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3672 seconds (0.1#10.140)