Sejarah Kota Natal dan Hubungannya dengan Kerajaan Pagaruyung
loading...
A
A
A
Raja Ujung Gading bernama Datuk Imam menerima kedatangan Pangeran Indra Sutan dan rombongan sebagai tamu kehormatan. Mereka disambut dengan upacara resmi kerajaan sebagaimana lazimnya menerima tamu kenegaraan.
Diriwayatkan, Datuk Imam seorang raja yang masih muda, ramah dan bijaksana. Usianya pun kira-kira sebaya dengan Pangeran Indra Sutan. Pangeran Indra Sutan dan rombongan sangat dimuliakan oleh Datuk Imam. Mereka diizinkan tinggal beberapa hari di Kerajaan Ujung Gading.
Pertemanan Pangeran Indra Sutan dan Datuk Imam kian akrab. Selama beberapa hari tinggal di Kerajaan Ujung Gading membuat Pangeran Indra Sutan mengetahui kalau di Kerajaan Ujung Gading tengah terjadi kemelut pertentangan kelompok sosial tertentu dengan kerajaan. Sekali peristiwa Datuk Imam curhat pada Pangeran Indra Sutan.
"Tampaknya saya sudah kehabisan akal untuk mengatasi krisis yang terjadi di Ujung Gading. Saya tak tahu harus berbuat apa lagi," kata Datuk Imam pada sahabatnya.
"Hamba ikut prihatin apa yang melanda Ujung Gading. Meski demikian saya tidak dapat berbuat banyak. Sabagai tamu tentunya saya tidak sepatutnya intervensi urusan persoalan kerajaan," kata Pangeran Indra Sutan.
"Terimakasih atas perhatian Anda, saya paham," sahut Datuk Imam.
"Meski demikian, sebagai sahabat saya punya usul agar persoalan ini tidak membuat tekanan batin pada Yang Mulia Datuk Imam. Kebetulan saya dan pengikut hamba mengemban misi menemukan wilayah baru dan membangun kerajaan baru. Bila tidak keberatan, saya ingin mengajak Yang Mulia Datuk Imam ikut berpetualang bersama saya untuk mengurangi tekanan yang sedang tuan hadapi sekarang," kata Pangeran Indra Sutan.
"Usul yang bagus, tapi kalau saya pergi bersama Anda apakah nanti saya tidak dianggap kurang bijaksana oleh rakyat. Saya pergi plesiran sementara negeri dalam keadaan berkonflik. Bagaimana menurut Anda, apa yang harus saya lakukan?".
"Baiklah saya akan tunda perjalanan, menunggu Yang Mulai Datuk Imam sampai benar-benar siap untuk ikut bersama kami. Mudah-mudahan konflik kerajaan bisa cepat diatasi," kata Pangeran Indra Sutan.
Ternyata konflik kian menajam membuat Datuk Imam kian terdesak. Teror dan ancaman gencar dialamatken kepada Datuk Imam.
Diriwayatkan, Datuk Imam seorang raja yang masih muda, ramah dan bijaksana. Usianya pun kira-kira sebaya dengan Pangeran Indra Sutan. Pangeran Indra Sutan dan rombongan sangat dimuliakan oleh Datuk Imam. Mereka diizinkan tinggal beberapa hari di Kerajaan Ujung Gading.
Pertemanan Pangeran Indra Sutan dan Datuk Imam kian akrab. Selama beberapa hari tinggal di Kerajaan Ujung Gading membuat Pangeran Indra Sutan mengetahui kalau di Kerajaan Ujung Gading tengah terjadi kemelut pertentangan kelompok sosial tertentu dengan kerajaan. Sekali peristiwa Datuk Imam curhat pada Pangeran Indra Sutan.
"Tampaknya saya sudah kehabisan akal untuk mengatasi krisis yang terjadi di Ujung Gading. Saya tak tahu harus berbuat apa lagi," kata Datuk Imam pada sahabatnya.
"Hamba ikut prihatin apa yang melanda Ujung Gading. Meski demikian saya tidak dapat berbuat banyak. Sabagai tamu tentunya saya tidak sepatutnya intervensi urusan persoalan kerajaan," kata Pangeran Indra Sutan.
"Terimakasih atas perhatian Anda, saya paham," sahut Datuk Imam.
"Meski demikian, sebagai sahabat saya punya usul agar persoalan ini tidak membuat tekanan batin pada Yang Mulia Datuk Imam. Kebetulan saya dan pengikut hamba mengemban misi menemukan wilayah baru dan membangun kerajaan baru. Bila tidak keberatan, saya ingin mengajak Yang Mulia Datuk Imam ikut berpetualang bersama saya untuk mengurangi tekanan yang sedang tuan hadapi sekarang," kata Pangeran Indra Sutan.
"Usul yang bagus, tapi kalau saya pergi bersama Anda apakah nanti saya tidak dianggap kurang bijaksana oleh rakyat. Saya pergi plesiran sementara negeri dalam keadaan berkonflik. Bagaimana menurut Anda, apa yang harus saya lakukan?".
"Baiklah saya akan tunda perjalanan, menunggu Yang Mulai Datuk Imam sampai benar-benar siap untuk ikut bersama kami. Mudah-mudahan konflik kerajaan bisa cepat diatasi," kata Pangeran Indra Sutan.
Ternyata konflik kian menajam membuat Datuk Imam kian terdesak. Teror dan ancaman gencar dialamatken kepada Datuk Imam.