Tahanan Polsek Meninggal, Kapolda Sumsel Sampaikan Permintaan Maaf

Selasa, 22 Februari 2022 - 03:03 WIB
loading...
Tahanan Polsek Meninggal, Kapolda Sumsel Sampaikan Permintaan Maaf
Terkait tewasnya seorang tahanan kepolisian, Hermanto (47), di Polsek Lubuklinggau Utara, Sumsel, KapoldaTerkait Sumsel, Irjen Toni Harmanto menyampaikan permintaan maaf. Foto SINDOnews
A A A
PALEMBANG - Terkait tewasnya seorang tahanan kepolisian, Hermanto (47), di Polsek Lubuklinggau Utara, Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), Kapolda Sumsel, Irjen Toni Harmanto menyampaikan permintaan maaf.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi mengatakan, bahwa permintaan maaf itu disampaikan Irjen Toni kepada pihak keluarga Hermanto sebagai ucapan bela sungkawa.



"Perlu kami sampaikan, bahwa Kapolda sangat menyayangkan terhadap kasus yang ada di Lubuklinggau," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi di ruang kerjanya, Senin (21/2/2022).

Dijelaskan Supriadi, sebagai pejabat tertinggi di Polda Sumsel Irjen Toni juga menyampaikan ucapan bela sungkawa terhadap keluarga Hermanto. "Beliau selaku pimpinan Polda Sumsel menyampaikan permohonan maaf kepada pihak keluarga korban atas peristiwa itu," ucap Supriadi.

Selain permohonan maaf, kata Supriadi, Kapolda Sumsel juga berjanji akan menindak tegas anggotanya jika nanti dari hasil pemeriksaan terbukti terlibat dalam kematian Hermanto. "Beliau berkomitmen bahwa akan menindak anggotanya yang melakukan pelanggaran sesuai dengan aturan yang berlaku," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Hermanto (45), seorang tahanan di Polsek Lubuklinggau Utara tewas dengan sejumlah luka lebam dan tulang patah di sekujur tubuhnya saat menjalani pemeriksaan. Pihak keluarga berharap misteri kematian Hermanto untuk segera diungkap.

"Kami sekeluarga memohon, kami minta keadilan. Kami minta keadilan yang seadil-adilnya," ucap adik kandung Hermanto, Herman Jaya alias Kahar (40).

Sejak awal informasi kejanggalan terhadap kematian Hermanto didapat, Jaya mengaku, pihak keluarga sudah sepakat jika jenazah Hermanto agar dilakukan autopsi dan makam kakaknya tersebut dibongkar.

"Kami siap untuk dia di autopsi, selama ini kuburannya memang sengaja belum kami semen. Kami siap jika kuburannya harus di bongkar kembali," ungkapnya.

Bahkan, Jaya juha menepis isu yang beredar jika pihak keluarga dinilai menolak jenazah Hermanto untuk di autopsi. Terkait hasil visum dari rumah sakit, hingga saat ini pihak keluarga belum tahu apakah terhadap Hermanto sudah dilakukan visum atau tidak.

"Kalau kami dibilang menolak untuk di autopsi, itu tidak betul Pak. Jadi, itu tidak benar, justru kami pihak keluarga siap, kapan diperlukan kuburan siap dibongkar. Untuk hasil visum, itu semuanya kami tidak tahu, karena divisum atau tidaknya pihak keluarga tida ada diajak membahas soal visum itu," terangnya.
(don)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2128 seconds (0.1#10.140)