Sempat Menolak Anaknya Dirawat di RS, Kini Balita Penderita Gizi Buruk Asal Pidie Jaya Mulai Ditangani di RSUDZA

Rabu, 16 Februari 2022 - 16:00 WIB
loading...
A A A
Puskesmas Ulim kemudian merujuk BM ke RSUD Pidie Jaya, dan balita tersebut ditangani oleh dokter spesialis anak dengan diaknosa specifik developmental disorder of motor function. Dokter menganjurkan fisioterapi, namun setelah beberapa kali dilakukan fisioterapi juga tidak ada perkembangan pada pertumbuhan BM.

Dokter kemudian menganjurkan rawat inap kepada orang tua BM, namun keluarga menolak untuk dirawat dengan alasan keterbatasan ekonomi dan anggapan dari ibu penyakit yang dialami oleh anaknya tidak terlalu serius. Ibu bocah itu juga lebih mementingkan pekerjaan lainnya walaupun sudah diberikan pemahaman oleh pihak Puskesmas Ulim.

BM kemudian hanya dilakukan rawat jalan sembari terus dipantau perkembangannya oleh tim dari Puskesmas Ulim. Tim Gizi Puskesmas Ulim juga telah melapor ke Dinas Kesehatan (SIE Gizi KIA) dan mereka telah melakukan kunjungan pada Agustus 2020 ke rumah balita tersebut.



Memasuki tahun 2021, kondisi balita tersebut semakin menurun dan pertumbuhannya tidak berkembang. Pihak Puskesmas Ulim kembali menganjurkan agar pasien untuk rawat inap. Namun dilaporkan bahwa ibunya tetap menolak dirawat dan memilih mencari pengobatan alternatif.

Dari hasil pemantauan dan penimbangan di Posyandu pada akhir tahun 2021 dan awal 2022, kondisi BM juga tidak membaik. Keadaan terkini BM adalah Anemia, muka nampak sangat pucat disertai demam. Dokter Puskesmas Ulim mengajurkan bayi untuk dirujuk agar mendapatkan perawatan lanjutan, namun keluarga bersekiras menolak karena alasan ekonomi.

Tim Gizi dan Bidan Koordinator kemudian melaporkan kepada Kepala Puskesmas dan dokter untuk mengecek langsung ke rumah pasien. Diketahui kemudian jika kondisi pasien sudah semakin memburuk dengan keadaan batuk dan menggigil (Hipotermi).



"Puskesmas Ulim juga memberikan tenggang waktu satu kali 24 jam untuk merembuk dengan keluarga dan biaya ditanggung pihak Puskesmas Ulim," kata dr. Hanif. Pihak Puskemas Ulim juga berkoordinasi dengan keuchik asal Desa pasien dan Camat Ulim, untuk proses penanganan lebih lanjut kepada anak tersebut.

Pada Kamis (10/2/2022) pukul 10.00 WIB, Bidan Koordinator kembali menghubungi ibu bayi, namum masih belum ada keputusan dan masih menolak bayinya untuk dirujuk. Pada siang harinya Bidan kembali menghubungi ibu BM untuk siap-siap berangkat, namun lagi-lagi ibunya masih menolak dan menjanjikan bersedia dirujuk pada hari Senin ke RSUDZA.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 2.9085 seconds (0.1#10.140)