27 Desa di Bone Bolango Jadi Lokus Stunting Tahun 2021
loading...
A
A
A
SUWAWA - Sebanyak 27 desa di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol) yang berada di zona merah stunting sesuai analisis situasi yang dilaksanakan oleh Bappeda-Litbang setempat menjadi desa lokus stunting tahun 2021.
Namun angka tersebut masih bersifat sementara karena pemerintah daerah setempat masih akan mengkaji kembali desa-desa yang berada pada zona orange, tetapi memiliki angka kasus stunting yang tinggi. Untuk kemudian ditetapkan menjadi desa lokus stunting hingga desa lokus yang ditetapkan nanti akan lebih dari 27 desa.
Demikian diungkapkan rapat koordinasi penetapan desa lokus stunting tahun 2021 di Kabupaten Bone Bolango yang dibuka secara resmi Asisten III Setda Iwan Mustapa, di Aula Kantor Bappeda-Litbang Bone Bolango, Kamis (11/6/2020).
Asisten III Iwan Mustapa dalam arahannya mengatakan Rakor ini adalah salah satu agenda penting dalam rangkaian aksi konvergensi stunting di Kabupaten Bone Bolango. Dimana Rakor ini merupakan aksi 1 (analisis situasi) yang bertujuan melakukan analisis situasi yang muaranya adalah penetapan Desa Lokus Stunting Tahun 2021 di Kabupaten Bone Bolango.
Karena itu, Iwan Mustapa yang juga mantan Kepala Bappeda-Litbang Bone Bolango ini berharap bahwa dengan ditetapkannya desa lokus stunting saat ini, maka seluruh OPD dan desa dapat mengarahkan program kegiatan di tahun 2021 kepada desa lokus stunting yang menjadi sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai upaya konvergensi dan percepatan pencegahan stunting di daerah itu.
Sementara itu Kepala Bappeda-Litbang Bone Bolango Basir Noho mengungkapkan bahwa aksi 1 konvergensi stunting ini merupakan momentum awal dari 8 aksi konvergensi stunting yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango.
Basir menambahkan, pelaksanaan Rakor penetapan desa lokus stunting tahun 2021 dihadiri sekitar 15 pimpinan OPD, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan dr. Meyrin Kadir, Kepala Dinas PUPR Nirwan Utiarahman, dan pimpinan OPD lainnya.
Selain itu, rakor dihadiri oleh instansi vertikal, yakni dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango serta para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bone Bolango.
Hadir pula melalui virtual meeting, Sam Larobu, selaku Team Leader Regional 5 Iney Ditjen Bina Bangda, Kemendagri, serta dihadiri yang mewakili Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo.
“Rakor ini ditutup secara resmi oleh Staf Ahli Bupati dr. Rusli Katili dan berharap seluruh OPD dapat bersinergi guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Bone Bolango,” pungkas Basir Noho.
Namun angka tersebut masih bersifat sementara karena pemerintah daerah setempat masih akan mengkaji kembali desa-desa yang berada pada zona orange, tetapi memiliki angka kasus stunting yang tinggi. Untuk kemudian ditetapkan menjadi desa lokus stunting hingga desa lokus yang ditetapkan nanti akan lebih dari 27 desa.
Demikian diungkapkan rapat koordinasi penetapan desa lokus stunting tahun 2021 di Kabupaten Bone Bolango yang dibuka secara resmi Asisten III Setda Iwan Mustapa, di Aula Kantor Bappeda-Litbang Bone Bolango, Kamis (11/6/2020).
Asisten III Iwan Mustapa dalam arahannya mengatakan Rakor ini adalah salah satu agenda penting dalam rangkaian aksi konvergensi stunting di Kabupaten Bone Bolango. Dimana Rakor ini merupakan aksi 1 (analisis situasi) yang bertujuan melakukan analisis situasi yang muaranya adalah penetapan Desa Lokus Stunting Tahun 2021 di Kabupaten Bone Bolango.
Karena itu, Iwan Mustapa yang juga mantan Kepala Bappeda-Litbang Bone Bolango ini berharap bahwa dengan ditetapkannya desa lokus stunting saat ini, maka seluruh OPD dan desa dapat mengarahkan program kegiatan di tahun 2021 kepada desa lokus stunting yang menjadi sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai upaya konvergensi dan percepatan pencegahan stunting di daerah itu.
Sementara itu Kepala Bappeda-Litbang Bone Bolango Basir Noho mengungkapkan bahwa aksi 1 konvergensi stunting ini merupakan momentum awal dari 8 aksi konvergensi stunting yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bone Bolango.
Basir menambahkan, pelaksanaan Rakor penetapan desa lokus stunting tahun 2021 dihadiri sekitar 15 pimpinan OPD, di antaranya Kepala Dinas Kesehatan dr. Meyrin Kadir, Kepala Dinas PUPR Nirwan Utiarahman, dan pimpinan OPD lainnya.
Selain itu, rakor dihadiri oleh instansi vertikal, yakni dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone Bolango serta para Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Bone Bolango.
Hadir pula melalui virtual meeting, Sam Larobu, selaku Team Leader Regional 5 Iney Ditjen Bina Bangda, Kemendagri, serta dihadiri yang mewakili Kepala Bappeda Provinsi Gorontalo.
“Rakor ini ditutup secara resmi oleh Staf Ahli Bupati dr. Rusli Katili dan berharap seluruh OPD dapat bersinergi guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Bone Bolango,” pungkas Basir Noho.
(ars)