Kisah Syekh Yusuf Al-Makassari, Pendakwah Besar yang Membuat Kompeni Belanda Tergetar

Minggu, 23 Januari 2022 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Karena pengaruhnya yang begitu besar dianggap membahayakan kompeni Belanda, Syekh Yusuf keluarga kemudian diasingkan ke Sri Lanka pada 1684. Kedua istri dan beberapa anak Syekh Yusuf, 12 murid, dan sejumlah perempuan pembantu ikut diasingkan.

Di Sri Lanka, Syekh Yusuf banyak melakukan dakwah dan penyebaran Islam. Muridnya pun banyak, kebanyakan dari India. Salah satunya, ulama besar India, Syekh Ibrahim ibn Mi'an. Melalui jamaah haji yang singgah ke Sri Lanka, Syekh Yusuf terus berkomunikasi dengan para pengikutnya di Nusantara.

Belanda khawatir dampak dakwah agama Syekh Yusuf akan berpengaruh buruk bagi keberadaan dan politik Belanda di Nusantara. Karena itu, Syekh Yusuf dijatuhi hukuman mati. Namun, hukuman mati terhadap Syekh Yusuf diprotes oleh Raja Alamghir di India, dan Raja Makassar Abdul Jalil (1677-1709).



Akhirnya, hukuman mati diubah menjadi pembuangan seumur hidup. Maka, diputuskanlah bahwa Syekh Yusuf diasingkan ke Afrika Selatan. Tiba di Cape Town pada tanggal 2 April 1694 pukul 15.00 waktu setempat, bersama rombongan yang beranggotakan 49 orang, Syekh Yusuf langsung diantar masuk ke dalam Kasteel (benteng). Salat Magrib pertama dilakukan dalam benteng tersebut.

Di Afrika Selatan, Syekh Yusuf membangun permukiman di Cape Town yang sekarang dikenal sebagai Macassar. Dia pun dikenal sebagai orang pertama yang menyebarkan Islam di Afrika Selatan. Pada tanggal 23 Mei 1699, Syekh Yusuf wafat dan dimakamkan di Faure, Cape Town.

Atas permintaan Sultan Gowa Sultan Abdul Djalil, tulang-belulang Syekh Yusuf dibawa kembali ke Tanah Air dan dimakamkan kembali di Lakiung, Sulawesi Selatan, pada 6 April 1705. Masyarakat di dua tempat itu, Macassar dan Lakiung, tetap yakin bahwa jasad Syekh Yusuf dimakamkan di dua tempat itu. Maka, makamnya pun ramai diziarahi.

Atas jasa-jasanya, Syekh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 071/TK/Tahun 1995 tertanggal 7 Agustus 1995. Tak cuma itu, pada 2005, Syekh Yusuf juga diberi penghargaan Oliver Thambo, yakni penghargaan sebagai Pahlawan Nasional Afrika Selatan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki, kepada tiga ahli warisnya, disaksikan Wakil Presiden, Jusuf Kalla.

Sumber:
1. wikipedia.org
2. Buku Jejak-Jejak Pengasingan Para Tokoh Bangsa, penulis A Faidi, penerbit Saufa.
3. pahlawancenter.com.
(eyt)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2492 seconds (0.1#10.140)