Masalah Tawuran Jadi Atensi Kapolres Pelabuhan Makassar yang Baru
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto yang baru memberikan atensi tersendiri terkait pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) utamanya, tawuran yang kerap terjadi.
Ia mengaku bakal menyeimbangkan pendekatan persuasif dan represif. Warga dan tokoh masyarakat akan sering ditemani berkoordinasi, itu untuk mencari tahu muara tawuran di wilayah Ujung Tanah yang sering pecah.
Yudi menjelaskan, didua hari bertugas telah memetakan dan mengambil kebijakan untuk melakukan upaya persuasif dan preemtif. "Jadi anggota itu harus setiap hari ke masyarakat dari rumah ke rumah sosialisasi, pendekatan. Selain itu membagikan sembako juga," katanya, Kamis (6/1/2022).
Alumni Akademi Kepolisian 2013 ini mengaku sudah memetakan kembali, sejumlah titik rawan tawuran. Utamanya di wilayah hukumnya yakni Kecamatan Ujung Tanah. Selebihnya masuk wilayah Polrestabes Makassar .
Menurut Yudi, berdasarkan hasil penelusuran, salah satu pemicu sehingga wilayah itu rawan konflik karena berhubungan erat dengan kondisi ekonomi masyarakat. Situasi itu dianggap sebagai pemicu warga khususnya pemuda setempat, mudah terprovokasi dan saling bersitegang.
"Kalau kita lihat yah, mereka sebagian itu tidak bekerja. Artinya kan pasti banyak yang nganggur, yah itulah jatuhnya nanti, (tawuran) makanya kita konsentrasinya juga harus cari (akar) permasalahannya dulu," ungkap mantan Kasat Narkoba Polrestabes Makassar ini.
Yudi menjelaskan, pola sosialisasi dari rumah ke rumah, diperkirakan dan diharapkan efektif untuk meminimalisir pemicu tawuran antar kelompok. Petugas nantinya, menggandeng tokoh masyarakat masing-masing wilayah untuk bersosialisasi.
Khususnya sosialisasi lewat pemberian pemahaman hukum dan dampaknya bila keluarga mereka, khususnya anak-anak warga terlibat dan tertangkap karena tawuran . "Jadi nanti petugas akan tiap hari ke sana, mengawasi perkembangannya aktivitas warga," jelas Yudi.
Ia mengaku bakal menyeimbangkan pendekatan persuasif dan represif. Warga dan tokoh masyarakat akan sering ditemani berkoordinasi, itu untuk mencari tahu muara tawuran di wilayah Ujung Tanah yang sering pecah.
Yudi menjelaskan, didua hari bertugas telah memetakan dan mengambil kebijakan untuk melakukan upaya persuasif dan preemtif. "Jadi anggota itu harus setiap hari ke masyarakat dari rumah ke rumah sosialisasi, pendekatan. Selain itu membagikan sembako juga," katanya, Kamis (6/1/2022).
Alumni Akademi Kepolisian 2013 ini mengaku sudah memetakan kembali, sejumlah titik rawan tawuran. Utamanya di wilayah hukumnya yakni Kecamatan Ujung Tanah. Selebihnya masuk wilayah Polrestabes Makassar .
Menurut Yudi, berdasarkan hasil penelusuran, salah satu pemicu sehingga wilayah itu rawan konflik karena berhubungan erat dengan kondisi ekonomi masyarakat. Situasi itu dianggap sebagai pemicu warga khususnya pemuda setempat, mudah terprovokasi dan saling bersitegang.
"Kalau kita lihat yah, mereka sebagian itu tidak bekerja. Artinya kan pasti banyak yang nganggur, yah itulah jatuhnya nanti, (tawuran) makanya kita konsentrasinya juga harus cari (akar) permasalahannya dulu," ungkap mantan Kasat Narkoba Polrestabes Makassar ini.
Yudi menjelaskan, pola sosialisasi dari rumah ke rumah, diperkirakan dan diharapkan efektif untuk meminimalisir pemicu tawuran antar kelompok. Petugas nantinya, menggandeng tokoh masyarakat masing-masing wilayah untuk bersosialisasi.
Khususnya sosialisasi lewat pemberian pemahaman hukum dan dampaknya bila keluarga mereka, khususnya anak-anak warga terlibat dan tertangkap karena tawuran . "Jadi nanti petugas akan tiap hari ke sana, mengawasi perkembangannya aktivitas warga," jelas Yudi.