Masalah Tawuran Jadi Atensi Kapolres Pelabuhan Makassar yang Baru

Kamis, 06 Januari 2022 - 19:41 WIB
loading...
Masalah Tawuran Jadi...
Masalah tawuran yang kerap terjadi menjadi atensi Kapolres Pelabuhan Makassar yang baru. Foto: Istimewa
A A A
MAKASSAR - Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Yudi Frianto yang baru memberikan atensi tersendiri terkait pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (Harkamtibmas) utamanya, tawuran yang kerap terjadi.

Ia mengaku bakal menyeimbangkan pendekatan persuasif dan represif. Warga dan tokoh masyarakat akan sering ditemani berkoordinasi, itu untuk mencari tahu muara tawuran di wilayah Ujung Tanah yang sering pecah.



Yudi menjelaskan, didua hari bertugas telah memetakan dan mengambil kebijakan untuk melakukan upaya persuasif dan preemtif. "Jadi anggota itu harus setiap hari ke masyarakat dari rumah ke rumah sosialisasi, pendekatan. Selain itu membagikan sembako juga," katanya, Kamis (6/1/2022).

Alumni Akademi Kepolisian 2013 ini mengaku sudah memetakan kembali, sejumlah titik rawan tawuran. Utamanya di wilayah hukumnya yakni Kecamatan Ujung Tanah. Selebihnya masuk wilayah Polrestabes Makassar .

Menurut Yudi, berdasarkan hasil penelusuran, salah satu pemicu sehingga wilayah itu rawan konflik karena berhubungan erat dengan kondisi ekonomi masyarakat. Situasi itu dianggap sebagai pemicu warga khususnya pemuda setempat, mudah terprovokasi dan saling bersitegang.

"Kalau kita lihat yah, mereka sebagian itu tidak bekerja. Artinya kan pasti banyak yang nganggur, yah itulah jatuhnya nanti, (tawuran) makanya kita konsentrasinya juga harus cari (akar) permasalahannya dulu," ungkap mantan Kasat Narkoba Polrestabes Makassar ini.

Yudi menjelaskan, pola sosialisasi dari rumah ke rumah, diperkirakan dan diharapkan efektif untuk meminimalisir pemicu tawuran antar kelompok. Petugas nantinya, menggandeng tokoh masyarakat masing-masing wilayah untuk bersosialisasi.

Khususnya sosialisasi lewat pemberian pemahaman hukum dan dampaknya bila keluarga mereka, khususnya anak-anak warga terlibat dan tertangkap karena tawuran . "Jadi nanti petugas akan tiap hari ke sana, mengawasi perkembangannya aktivitas warga," jelas Yudi.



Petugas dibagi menjadi beberapa tim secara bergantian untuk berjaga di lokasi. "Cuman yang permasalahannya sekarang itu anggota aku pos kan di sana, jadi setiap hari 10 orang per 12 jam. Jadi mereka harus setiap hari ke masyarakat dari rumah ke rumah," ujar Yudi.

Lebih lanjut kata Yudi, sosialisasi pemahaman tentang bahaya dan dampak tawuran hingga pembagian sembako untuk mengurangi beban masyarakat akan diimbangi dengan upaya penegakan hukum. "Dari sisi lain, represif juga kita tegakkan, kalau ada yang melanggar, kita proses hukum," tegasnya.



Yudi menyatakan, upaya penegakan hukum kepada mereka yang ketahuan dan terbukti terlibat tawuran, sebagai upaya pemberian efek jera. Terlebih kata Yudi, melihat kejadian sebelumnya, beberapa anggota menjadi korban tawuran warga.

"Anggota ku ada empat yang kemarin (kejadian sebelumnya) kena busur. Makanya nanti pendekatan persuasif juga iya, tapi kalau lah nanti tawuran dan ada yang ditangkap dan dia membawa senjata tajam mau panah mau busur mau apa proses. Supaya efek jera pun ada," tegas Yudi.
(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3042 seconds (0.1#10.140)