Bocah 6 Tahun di Jember Tewas dengan Tubuh Membiru, Polisi Turun Tangan
loading...
A
A
A
JEMBER - Masyarakat Jember digemparkan dengan kematian bocah usia enam tahun dengan kondisi membiru di beberapa bagian tubuhnya. Kematian bocah bernama Reva Saputri warga Desa Jamintoro, Kecamatan Sumberbaru, jember tersebut memunculkan tanda tanya di kalangan warga setempat.
Polisi pun turun tangan, memanggil sejumlah saksi. Di antaranya ibu korban untuk dimintai keterangan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember. Mayat bocah itupun dibawa ke Rumah Sakit Dokter Soebandi untuk diotopsi.
Baca juga: Komplotan Begal Sadis 23 TKP Diringkus Polrestabes Surabaya, 2 Masih di Bawah Umur
Kanit Reskrim Polsek Sumberbaru, Aiptu Y Susanto mengaku masih menyelidiki kematian bocah tersebut. Langkah ini dilakukan karena ada kejanggalan dari kematian bocah ini. "Meminta keterangan saksi termasuk orang tua almarhum terkait kematian bocah itu," katanya, Rabu (5/1/2022).
Pihaknya belum bisa memastikan kematian bocah perempuan tersebut karena penganiayaan atau sebab lain. "Masih menunggu hasil pemeriksaan otopsi dari rumah sakit (Forensik)," sambungnya.
Baca juga: Hunian Sementara Korban Erupsi Gunung Semeru Dibangun, Tahap Pertama 1.500 Unit
Susanto menambahkan, sebelum korban meninggal, ibunya pernah memarahi bahkan memukul dengan sapu lidi di bagian kaki dan tangan. "Alasannya sering buang air besar di celana," tuturnya.
Polisi pun turun tangan, memanggil sejumlah saksi. Di antaranya ibu korban untuk dimintai keterangan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jember. Mayat bocah itupun dibawa ke Rumah Sakit Dokter Soebandi untuk diotopsi.
Baca juga: Komplotan Begal Sadis 23 TKP Diringkus Polrestabes Surabaya, 2 Masih di Bawah Umur
Kanit Reskrim Polsek Sumberbaru, Aiptu Y Susanto mengaku masih menyelidiki kematian bocah tersebut. Langkah ini dilakukan karena ada kejanggalan dari kematian bocah ini. "Meminta keterangan saksi termasuk orang tua almarhum terkait kematian bocah itu," katanya, Rabu (5/1/2022).
Pihaknya belum bisa memastikan kematian bocah perempuan tersebut karena penganiayaan atau sebab lain. "Masih menunggu hasil pemeriksaan otopsi dari rumah sakit (Forensik)," sambungnya.
Baca juga: Hunian Sementara Korban Erupsi Gunung Semeru Dibangun, Tahap Pertama 1.500 Unit
Susanto menambahkan, sebelum korban meninggal, ibunya pernah memarahi bahkan memukul dengan sapu lidi di bagian kaki dan tangan. "Alasannya sering buang air besar di celana," tuturnya.
(msd)