Rapid Test Massal di 14 Pasar Sleman, 24 Orang Reaktif Corona
loading...
A
A
A
SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman menggelar rapid diagnostic test (RDT) atau tes cepat massal COVID-19 bagi pedagang dan petugas pasar di 14 pasar tradisional yang tersebar 10 kecamatan. Rapid test juga diperuntukkan bagi tenaga kesehatan Puskesmas. Setiap pasar diambil 50 pedagang, 10petugas, serta tenaga kesehatan.
RDT massal sebagai upaya memantau dan mengidentifikasi penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19 yang berasal dari pasar tradisional .
Selain RDT , kesempatan itu juga dilakukan uji swab bagi pedagang di empat pasar, yaitu Pasar Prambanan, Condongcatur, Colombo, dan Godean. Masing-masing pasar di ambil 10 pedagang. Swab terhadap pedagang Pasar Prambanan, Condongcatur dan Colombo dilakukan di Balai Desa Condongcatur, sedangkan Pasar Godean di Pasar Godean.( )
Tercatat sebanyak 710 orang yang mengikuti tes cepat tersebut. Dari jumlah itu, 28 orang diketahui hasilnya reaktif. Mereka yang reaktif sesuai prosedur akan menjalani isolasi di asrama haji DIY, Sinduadi, Mlati, Sleman guna mengikuti uji Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman, Savitri Nurmala Dewi mengatakan, meski ada yang reaktif, tapi pemkab tidak akan menutup pasar tradisonal tersebut. Sebagai tidak lanjut, pemkab akan melakukan penyemprotan desinfektan dua kali sehari di pasar itu sampai masa hidup virus diperkirakan mati.
"14 pasar tersebut akan tetap beroperasi," kata Evi, panggilan Savitri Nurmala Dewi, Selasa (8/6/2020).
Evi menjelaskan, bagi pedagang yang nonreaktif COVID-19, akan kembali mengikuti RDT tahap dua yang dilaksanakan, Rabu (17/6/2020) mendatang. "Mengenai hasil swab, hasilnya menunggu tiga hari lagi, setelah itu masih menunggu lagi hasil swab yang kedua, untuk memastikan positif atau negatif COVID-19. Jadi swab ini dua kali proses," katanya.
Sementara secara akumulatif, hingga Selasa (9/6/2020) pukul 12.00 WIB, di Sleman terdapat 691 pasien dalam pengawasan (PDP). Terdiri dari 95 positif COVID-19 (sembuh 75, dirawat 15 dan meninggal 4 orang), masih proses 76 orang (10 meninggal, 66 proses), dan 520 negatif (467sehat, 53 meninggal).
Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.242 orang (1.714 selesai, 528 masih proses). Sedangkan orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 2.729 orang.
RDT massal sebagai upaya memantau dan mengidentifikasi penyebaran virus corona jenis baru, COVID-19 yang berasal dari pasar tradisional .
Selain RDT , kesempatan itu juga dilakukan uji swab bagi pedagang di empat pasar, yaitu Pasar Prambanan, Condongcatur, Colombo, dan Godean. Masing-masing pasar di ambil 10 pedagang. Swab terhadap pedagang Pasar Prambanan, Condongcatur dan Colombo dilakukan di Balai Desa Condongcatur, sedangkan Pasar Godean di Pasar Godean.( )
Tercatat sebanyak 710 orang yang mengikuti tes cepat tersebut. Dari jumlah itu, 28 orang diketahui hasilnya reaktif. Mereka yang reaktif sesuai prosedur akan menjalani isolasi di asrama haji DIY, Sinduadi, Mlati, Sleman guna mengikuti uji Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Sleman, Savitri Nurmala Dewi mengatakan, meski ada yang reaktif, tapi pemkab tidak akan menutup pasar tradisonal tersebut. Sebagai tidak lanjut, pemkab akan melakukan penyemprotan desinfektan dua kali sehari di pasar itu sampai masa hidup virus diperkirakan mati.
"14 pasar tersebut akan tetap beroperasi," kata Evi, panggilan Savitri Nurmala Dewi, Selasa (8/6/2020).
Evi menjelaskan, bagi pedagang yang nonreaktif COVID-19, akan kembali mengikuti RDT tahap dua yang dilaksanakan, Rabu (17/6/2020) mendatang. "Mengenai hasil swab, hasilnya menunggu tiga hari lagi, setelah itu masih menunggu lagi hasil swab yang kedua, untuk memastikan positif atau negatif COVID-19. Jadi swab ini dua kali proses," katanya.
Sementara secara akumulatif, hingga Selasa (9/6/2020) pukul 12.00 WIB, di Sleman terdapat 691 pasien dalam pengawasan (PDP). Terdiri dari 95 positif COVID-19 (sembuh 75, dirawat 15 dan meninggal 4 orang), masih proses 76 orang (10 meninggal, 66 proses), dan 520 negatif (467sehat, 53 meninggal).
Orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.242 orang (1.714 selesai, 528 masih proses). Sedangkan orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 2.729 orang.
(abd)