Belasan TKI Ilegal Hilang di Perairan Johor, 2 Kapal SAR Gabungan Dikerahkan Cari Korban
loading...
A
A
A
BINTAN - Tim SAR gabungan dikerahkan dari Tanjungpinang, Kepri, untuk membantu melakukan pencarian korban kapal boat pancung yang tenggelam di perairan Johor, Malaysia. Kapal boat pancung tersebut, berisi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Upaya pencarian korban dilakukan tim SAR gabungan dengan menggunakan dua kapal milik Basarnas, dan TNI AL. Mereka juga melakukan koordinasi dengan MRSC Putra Jaya, dan MRSC Johor Bahru, untuk melakukan pertolongan dan pencarian 17 korban yang masih hilang.
Sebanyak 19 personel tim SAR gabungan dikerahkan di wilayah peraiaran perbatasan Indonesia-Malaysia. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Tanjungpinang, Kepri, Selamet Riyadi mengatakan, terus berkoordinasi bersama MRSC Johor Bahru, dan MRSC Putra Jaya, untuk mencari para korban.
"Melihat arus air, diperkirakan korban akan mengarah ke perbatasan Indonesia-Malaysia, dan di perairan Tanjungpinang. Basarnas berkoordinasi dengan TNI AL, Bakamla, Kepolisian, dan KKP untuk mencari korban," terangnya.
Posko telah didirikan di Pelabuhan Tanjung Uban. Dia mentakan, hingga saat ini korban yang dinyatakan hilang belum ditemukan. Kapal boat pancung tersebut mengangkut 50 TKI ilegal tujuan Malaysia, sebanyak 14 orang selamat, 19 orang meninggal dunia, dan 17 masih belum ditemukan.
Upaya pencarian korban dilakukan tim SAR gabungan dengan menggunakan dua kapal milik Basarnas, dan TNI AL. Mereka juga melakukan koordinasi dengan MRSC Putra Jaya, dan MRSC Johor Bahru, untuk melakukan pertolongan dan pencarian 17 korban yang masih hilang.
Sebanyak 19 personel tim SAR gabungan dikerahkan di wilayah peraiaran perbatasan Indonesia-Malaysia. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Tanjungpinang, Kepri, Selamet Riyadi mengatakan, terus berkoordinasi bersama MRSC Johor Bahru, dan MRSC Putra Jaya, untuk mencari para korban.
"Melihat arus air, diperkirakan korban akan mengarah ke perbatasan Indonesia-Malaysia, dan di perairan Tanjungpinang. Basarnas berkoordinasi dengan TNI AL, Bakamla, Kepolisian, dan KKP untuk mencari korban," terangnya.
Posko telah didirikan di Pelabuhan Tanjung Uban. Dia mentakan, hingga saat ini korban yang dinyatakan hilang belum ditemukan. Kapal boat pancung tersebut mengangkut 50 TKI ilegal tujuan Malaysia, sebanyak 14 orang selamat, 19 orang meninggal dunia, dan 17 masih belum ditemukan.
(eyt)