Belajar Jangan Hanya di Kelas, Wagub Jatim Dorong Inovasi Baru Sistem Pembelajaran
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mendorong agar proses mengajar mengutamakan active learning. Sehingga, pembelajaran tak hanya berpacu dalam kelas namun juga luar kelas.
“Oleh sebab itu, perlu mewujudkan dan menumbuhkan inovasi-inovasi baru dalam pembentukan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran memang sudah harus diperbarui, apalagi metode pembelajaran dimana peserta didik hanya sebagai pendengar saja,” katanya saat menjadi pembicara seminar di Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (11/10/2021).
Baca juga: Sambangi Gubernur Khofifah di Grahadi, Dubes Arab Saudi Bahas Kemudahan Umrah
Menurutnya, metode pembelajaran sudah seharusnya di upgrade. Peserta didik juga dituntut untuk aktif. Begitu juga dengan pengajar, bukan hanya menyampaikan materi tapi juga dituntut untuk memberikan pemahaman dan bimbingan kepada peserta didik. “Hidup itu selamanya untuk belajar atau life longs learning, tidak ada batas waktu dalam belajar," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unesa, Dedy Rahman Prehanto, menambahkan, era pandemi COVID-19 yang menyebabkan semua aktivitas menjadi terhambat. Salah satunya adalah aktivitas pembelajaran.
Sehingga dengan tuntutan kondisi pandemi seperti ini, maka inovasi strategi pembelajaran harus dimunculkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada di tengah era revolusi industri 4.0.
Baca juga: Langgar Ketertiban Umum dan Ganggu Jalan, Replika Boneka Squid Game Dicopot
"Revolusi industri 4.0 ini merupakan upaya pengembangan taraf hidup manusia menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online, di mana segala kegiatan produksi atau yang lainnya menggunakan internet sebagai penopang utama," ujarnya.
Kepala Program Studi (Kaprodi) S3 Pendidikan Vokasi Unesa Prof Dr Eko Hariadi menjelaskan bahwa pada abad ke-21 menjadi abad yang banyak tantangan. Para individu dituntut untuk memiliki skill yang mumpuni, salah satunya yakni kreativitas.
"Kreativitas menjadi ketrampilan teratas yang membawahi evaluasi, analisa, praktik, memahami, dan mengingat. Pada abad 21 ini, kreativitas memiliki peran penting," ujarnya.
“Oleh sebab itu, perlu mewujudkan dan menumbuhkan inovasi-inovasi baru dalam pembentukan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran memang sudah harus diperbarui, apalagi metode pembelajaran dimana peserta didik hanya sebagai pendengar saja,” katanya saat menjadi pembicara seminar di Fakultas Teknik (FT) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Senin (11/10/2021).
Baca juga: Sambangi Gubernur Khofifah di Grahadi, Dubes Arab Saudi Bahas Kemudahan Umrah
Menurutnya, metode pembelajaran sudah seharusnya di upgrade. Peserta didik juga dituntut untuk aktif. Begitu juga dengan pengajar, bukan hanya menyampaikan materi tapi juga dituntut untuk memberikan pemahaman dan bimbingan kepada peserta didik. “Hidup itu selamanya untuk belajar atau life longs learning, tidak ada batas waktu dalam belajar," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Dekan 3 Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FT Unesa, Dedy Rahman Prehanto, menambahkan, era pandemi COVID-19 yang menyebabkan semua aktivitas menjadi terhambat. Salah satunya adalah aktivitas pembelajaran.
Sehingga dengan tuntutan kondisi pandemi seperti ini, maka inovasi strategi pembelajaran harus dimunculkan dengan memanfaatkan teknologi yang ada di tengah era revolusi industri 4.0.
Baca juga: Langgar Ketertiban Umum dan Ganggu Jalan, Replika Boneka Squid Game Dicopot
"Revolusi industri 4.0 ini merupakan upaya pengembangan taraf hidup manusia menuju perbaikan dengan mengintegrasikan dunia online, di mana segala kegiatan produksi atau yang lainnya menggunakan internet sebagai penopang utama," ujarnya.
Kepala Program Studi (Kaprodi) S3 Pendidikan Vokasi Unesa Prof Dr Eko Hariadi menjelaskan bahwa pada abad ke-21 menjadi abad yang banyak tantangan. Para individu dituntut untuk memiliki skill yang mumpuni, salah satunya yakni kreativitas.
"Kreativitas menjadi ketrampilan teratas yang membawahi evaluasi, analisa, praktik, memahami, dan mengingat. Pada abad 21 ini, kreativitas memiliki peran penting," ujarnya.
(msd)