Pemandu Wisata Gua Dilatih untuk Dukung Kesiapan Sektor Pariwisata
loading...
A
A
A
MAROS - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Maros, menyelenggarakan Pelatihan Kepemanduan dan Sertifikasi Kepemanduan Wisata Gua di Hotel Grand Town Maros, Kamis (02/09/2021).
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, pelatihan pemandu wisata alam (Caving/Susur Gua) dibuka langsung oleh Bupati Maros Chaidir Syam. Kegiatan ini berasal dari DAK non fisik pelayanan bidang pariwisata Kemenparekraf tahun 2021.
Bupati Maros sangat mengapresiasi kinerja Disbudpar yang sangat aktif meningkatkan mutu segala aspek bidang pariwisata. Terlebih di masa pandemi Covid-19, Chaidir mengungkapkan sektor yang paling diharap dapat bangkit kembali adalah sektor pariwisata.
"Disbudpar sangat mendukung kesiapan sektor wisata untuk bangkit kembali. Bisa dilihat dari beberapa kegiatan pelatihan sebelumnya, Disbudpar sudah melaksanakan pelatihan keamanan, pelatihan kuliner, sekarang pelatihan pemandu wisata," ungkap Chaidir.
Dari lomba desa wisata, Gua Salukang Kallang yang ada di Kabupaten Maros masuk dalam urutan ke 300 besar, ini akan lebih memperkenalkan Maros kepada wisatawan lokal maupun mancanegara agar dapat dikunjungi. Menurut Chaidir, ini menjadi dorongan dalam meningkatkan desa wisata yang ada di Kabupaten Maros.
"Mari kita siapkan diri untuk menerima para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Terlebih bagi para pemandu, pemandu harus baik, cerdas, beretika, dan menjaga. Jangan sampai wisatawan hanya datang sekali dan tidak tertarik untuk datang kembali," lanjut Chaidir.
Dirinya melanjutkan, pemandu yang baik haruslah beretika, harus meningkatkan komunikasi yang baik, harus pandai menyambut pengunjung, juga menceritakan hal-hal menarik yang ada di gua tempat wisata kita. Chaidir berharap, melalui pelatihan ini bisa memberikan penguatan bagi para pemandu wisata, memberikan masuka, juga menambah pengetahuan para pemandu wisata.
Kepala bidang pariwisata Disbudpar Yusriadi Arif megatakan, total peserta pelatihan hari ini sebanyak 40 orang dengan sasara yakni para pelaku wisata dan kelompok sadar wisata. Pelatihan yang berlangsung dua hari ini tanggal 2-4 September akan lebih condong ke desa wisata yang memiliki gua.
Dirinya melanjutkan, peserta harus benar-benar mengambil ilmu dari materi yang disampaikan pemateri. Pemateri yang hadir adalah pemateri yang hebat, mereka berasal dari penggiat susur gua juga akademisi yang memang ahli dibidangnya.
"Ini akan meningkatkan kemampuan memenage dalam pengelolaan wisatanya," ungkap Yusriadi.
Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, pelatihan pemandu wisata alam (Caving/Susur Gua) dibuka langsung oleh Bupati Maros Chaidir Syam. Kegiatan ini berasal dari DAK non fisik pelayanan bidang pariwisata Kemenparekraf tahun 2021.
Bupati Maros sangat mengapresiasi kinerja Disbudpar yang sangat aktif meningkatkan mutu segala aspek bidang pariwisata. Terlebih di masa pandemi Covid-19, Chaidir mengungkapkan sektor yang paling diharap dapat bangkit kembali adalah sektor pariwisata.
"Disbudpar sangat mendukung kesiapan sektor wisata untuk bangkit kembali. Bisa dilihat dari beberapa kegiatan pelatihan sebelumnya, Disbudpar sudah melaksanakan pelatihan keamanan, pelatihan kuliner, sekarang pelatihan pemandu wisata," ungkap Chaidir.
Dari lomba desa wisata, Gua Salukang Kallang yang ada di Kabupaten Maros masuk dalam urutan ke 300 besar, ini akan lebih memperkenalkan Maros kepada wisatawan lokal maupun mancanegara agar dapat dikunjungi. Menurut Chaidir, ini menjadi dorongan dalam meningkatkan desa wisata yang ada di Kabupaten Maros.
"Mari kita siapkan diri untuk menerima para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Terlebih bagi para pemandu, pemandu harus baik, cerdas, beretika, dan menjaga. Jangan sampai wisatawan hanya datang sekali dan tidak tertarik untuk datang kembali," lanjut Chaidir.
Dirinya melanjutkan, pemandu yang baik haruslah beretika, harus meningkatkan komunikasi yang baik, harus pandai menyambut pengunjung, juga menceritakan hal-hal menarik yang ada di gua tempat wisata kita. Chaidir berharap, melalui pelatihan ini bisa memberikan penguatan bagi para pemandu wisata, memberikan masuka, juga menambah pengetahuan para pemandu wisata.
Kepala bidang pariwisata Disbudpar Yusriadi Arif megatakan, total peserta pelatihan hari ini sebanyak 40 orang dengan sasara yakni para pelaku wisata dan kelompok sadar wisata. Pelatihan yang berlangsung dua hari ini tanggal 2-4 September akan lebih condong ke desa wisata yang memiliki gua.
Dirinya melanjutkan, peserta harus benar-benar mengambil ilmu dari materi yang disampaikan pemateri. Pemateri yang hadir adalah pemateri yang hebat, mereka berasal dari penggiat susur gua juga akademisi yang memang ahli dibidangnya.
"Ini akan meningkatkan kemampuan memenage dalam pengelolaan wisatanya," ungkap Yusriadi.
(agn)