Karyawan Warung Sate Ditikam Dadanya Tembus ke Jantung, Ini Pemicunya

Sabtu, 28 Agustus 2021 - 19:26 WIB
loading...
Karyawan Warung Sate Ditikam Dadanya Tembus ke Jantung, Ini Pemicunya
Kapolres Mojokerto, AKBP Dony Alexander menunjukan barang bukti kasus pembunuhan Rizki Ardiyanto (27), pemuda asal Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Foto/SINDOnews/Tritus Julan
A A A
MOJOKERTO - Rizki Ardiyanto (27) tewas mengenaskan dengan luka tikaman di dada tembus jantung. Pemuda asal Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang tersebut, dibunuh Edi Susanto (39) karena dipicu aksi pencurian ponsel.



Pria paruh baya asal Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto itu diringkus petugas di ladang tebu pada Jumat (27/8/2021) kemarin. Setelah ia menusuk dada sebelah kiri Rizki hingga tewas pada (24/8/2021) lalu.



"Motif pembunuhan ini dilatar belakangi aksi pencurian, di mana pelaku mencuri ponsel milik calon mertua korban di warung satu pada (24/8/2021) lalu," kata Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander dalam konferensi pers, Sabtu (28/8/2021).



Aski pembunuhan itu bermula saat korban dan calon mertuanya menyatroni Edi di tempat kosnya guna menanyakan ponsel yang dicuri. Setibanya di kos, Rizki dan calon ayah mertuanya yang juga majikannya di warung sate iba melihat kondisi kehidupan ekonomi pelaku, keduanya pun akhirnya berniat memaafkan pelaku.

"Dengan harapan tidak mengulangi kembali, akhirnya orang tua dari korban ingin memaafkan perilaku tersangka. Ditambah pengakuan pelaku, yang mengakui jika mencuri karena untuk kebutuhan makan," ucap Dony.

Namun, saat di tempat kos Rizki mendapati dua ponsel milik mertuanya itu sudah dirusak oleh pelaku. Hingga akhirnya Rizki meminta agar Edi memperbaikinya ke tempat reparasi handphone dengan biaya sekitar Rp200 ribu. Edi pun pura-pura mengiyakan dan meminta agar Rizki mengantarkannya ke tempat reparasi ponsel.



Namun di tengah perjalanan, Edi meminta Rizki untuk mengantarkannya terlebih dahulu ke tempat saudaranya untuk meminjam uang. Tanpa curiga, Rizki pun mengiyakan. Ketika itu pelaku kemudian membelokkan sepeda motor yang dikendarai pelaku dan korban ke suatu tempat sepi dan meminta menitipkan sepeda motor korban ke rumah salah satu warga.

Usai menitipkan motor, Edi mengajak Rizki berjalan kaki ke tempat saudaranya. Saat itulah, Edi berusaha kabur. Melihat hal itu, Rizki kemudian mengejar Edi hingga ke kebun bambu di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Saat pengejaran itulah, Rizki terlibat perkelahian dengan Edi.

Nahas, Rizki tak mengetahui jika Edi sejak awal sudah membawa sebilah belati/pisau yang disembunyikan di dalam kaos kaki. Saat pergumulan itu, Edi kemudian menusuk dada kiri Rizki menggunakan belati. Tusukan di atas rusuk itu menembus hingga ke jantung korban. Rizki yang terluka akhirnya berlari ke jalan dan meminta pertolongan.



"Pisau belati ini sudah disiapkan oleh tersangka, terjadilah penusukan tepat di jantung korban. Usai dilukai korban sempat menelepon calon mertuanya, namun tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia," beber Dony.

Rizki tewas sebelum mendapatkan pertolongan di jalan Raya Temon Dusun Kraton, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto sekira pukul 14.45 WIB. Sebelum tewas warga sempat mendengar teriakan korban meminta tolong sembari berlari. Nahas, nyawa pemuda itu tak bisa diselamatkan.

Usai mendapati adanya korban dugaan pembunuhan, polisi langsung bergerak cepat. Setelah mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) hanya dalam kurun waktu tiga hari, polisi kemudian meringkus Edi. Ia ditangkap petugas di ladang tebu dekat dengar lokasi pembuatan batu bata di wilayah Kecamatan Trowulan.

"Pelaku sempat berusaha kabur dan melakukan perlawanan, sehingga petugas mengambil tindakan tegas dan terukur dengan melumpuhkan pelaku. Saat ini pelaku masih menjalani pemeriksaan petugas," kata Dony.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4390 seconds (0.1#10.140)