Survei: Elektabilitas Cakada KIM Plus Unggul di Basis PDIP Jabar
loading...
A
A
A
MAJALENGKA - Calon kepala daerah (Cakada) yang diusung Partai Gerindra dan KIM plus di Kabupaten Subang, Majalengka, dan Sumedang, unggul mengalahkan calon-calon bupati yang didukung PDI Perjuangan ( PDIP ). Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis Polling Institute.
Padahal, dalam beberapa pemilu dan pilkada beberapa tahun ke belakang, tiga kabupaten di daerah pemilihan Jabar XI ini merupakan kandang Banteng di Jawa Barat. Di Subang misalnya, calon bupati petahana yang diusung Gerindra Ruhimat (Kang Jimat) - Aceng Kudus unggul 55,4% mengalahkan jagoan Reynaldy Putra dan Asep Rochman 26,9%.
“Approval rating Presiden Prabowo di Subang juga sangat tinggi mencapai 81,8% dan ini secara tidak langsung berimbas pada tingginya elektabilitas Kang Jimat-Aceng Kudus,” kata peneliti utama Polling Institute Kenndy Muslim, Jumat (22/11/2024).
Kennedy menjelaskan, dari segi popularitas dan kedisukaan, Ruhimat juga paling tinggi 93,6% dan 83,5% dibandingkan 2 kandidat lainnya.
Di Kabupaten Majalengka sebaliknya, calon bupati penantang petahana yang diusung Gerindra, Eman Suherman justru mampu mengalahkan kandidat petahana Karna Sobahi yang didukung PDIP.
“Sebagian besar, 42,6% warga Majalengka tidak menginginkan kembali Karna Sobahi menjadi Bupati Majalengka periode mendatang ketimbang yang menginginkan kembali, 36,5%,” ucapnya.
Sementara di Sumedang, situasinya mirip dengan Kabupaten Subang. Pasangan kandidat bupati petahana yang diusung Gerindra, Dony Ahmad Munir mengalahkan 3 kandidat penantang lainnya. Elektabilitas Dony-Fajar Aldila meraih 64,7%, Eni Sumarni-Ridwan Solichin 18,8%, Irwansyah-GRA Mustikaningrat 7,1%, dan Hendrik-Radya Anom 2,4%.
Kennedy menduga, perubahan peta politik di Pilkada Subang, Majalengka, dan Sumedang (SMS) yang merupakan kandang Bantengnya Jabar ini antara lain disebabkan, terbelahkan kekuatan PDI Perjuangan di wilayah tersebut.
“Termasuk banyak kader yang berpindah partai seperti Pak Ara (Maruarar Sirait) yang sudah lama berjuang di Dapil XI tapi kemudian pindah ke Gerindra,” jelas Ken.
Padahal, dalam beberapa pemilu dan pilkada beberapa tahun ke belakang, tiga kabupaten di daerah pemilihan Jabar XI ini merupakan kandang Banteng di Jawa Barat. Di Subang misalnya, calon bupati petahana yang diusung Gerindra Ruhimat (Kang Jimat) - Aceng Kudus unggul 55,4% mengalahkan jagoan Reynaldy Putra dan Asep Rochman 26,9%.
“Approval rating Presiden Prabowo di Subang juga sangat tinggi mencapai 81,8% dan ini secara tidak langsung berimbas pada tingginya elektabilitas Kang Jimat-Aceng Kudus,” kata peneliti utama Polling Institute Kenndy Muslim, Jumat (22/11/2024).
Kennedy menjelaskan, dari segi popularitas dan kedisukaan, Ruhimat juga paling tinggi 93,6% dan 83,5% dibandingkan 2 kandidat lainnya.
Di Kabupaten Majalengka sebaliknya, calon bupati penantang petahana yang diusung Gerindra, Eman Suherman justru mampu mengalahkan kandidat petahana Karna Sobahi yang didukung PDIP.
“Sebagian besar, 42,6% warga Majalengka tidak menginginkan kembali Karna Sobahi menjadi Bupati Majalengka periode mendatang ketimbang yang menginginkan kembali, 36,5%,” ucapnya.
Sementara di Sumedang, situasinya mirip dengan Kabupaten Subang. Pasangan kandidat bupati petahana yang diusung Gerindra, Dony Ahmad Munir mengalahkan 3 kandidat penantang lainnya. Elektabilitas Dony-Fajar Aldila meraih 64,7%, Eni Sumarni-Ridwan Solichin 18,8%, Irwansyah-GRA Mustikaningrat 7,1%, dan Hendrik-Radya Anom 2,4%.
Kennedy menduga, perubahan peta politik di Pilkada Subang, Majalengka, dan Sumedang (SMS) yang merupakan kandang Bantengnya Jabar ini antara lain disebabkan, terbelahkan kekuatan PDI Perjuangan di wilayah tersebut.
“Termasuk banyak kader yang berpindah partai seperti Pak Ara (Maruarar Sirait) yang sudah lama berjuang di Dapil XI tapi kemudian pindah ke Gerindra,” jelas Ken.
(abd)