Ini Kata Pakar Tentang Sistem Satu Arah untuk Pencegahan Corona

Kamis, 28 Mei 2020 - 23:49 WIB
loading...
Ini Kata Pakar Tentang Sistem Satu Arah untuk Pencegahan Corona
Probo Hardini, Pakar Transport Safety Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. FOTO : MNC MEDIA/ Saladin Ayubi
A A A
PURWOKERTO - Untuk memaksimalkan pencegahan penyakit virus corona 2019 (COVID-19) dan mengurangi potensi penumpukan kerumuman orang beberapa ruas jalan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas , Jawa Tengah diberlakukan sistem satu arah (SSA). Pemberlakuan sistem satu arah untuk jalan-jalan utama di Purwokerto, mulai Selasa (26/5) juga bertambah untuk beberapa ruas jalan.

Ahli Urban Transportation dari Fakultas Teknik Unsoed, Probo Hardini menyebut SSA sepanjang Jalan Jenderal Soedirman (satu arah ke barat) dan Jalan Gatot Subroto dan Jalan Komisaris Bambang Suprapto (satu arah ke timur) dalam jangka pendek diharapkan dapat mengurangi mobilisasi manusia di sepanjang jalan tersebut dan kawasan-kawasan yang terpengaruh.

Terkait dengan penerapan konsep social dan physical distancing oleh pemerintah, Hardini menyebut mobilitas merupakan salah satu upaya untuk menghambat penyebaran COVID-19.

Ahli transport safety ini menambahkan bahwa transportasi menjadi variabel yang sangat penting dalam rantai penyebaran COVID-19, jika melihat konsep physical distancing.

Dari sini mobilitas memegang peranan penting dalam proses penyebarannya. Oleh karenanya, upaya untuk menurunkan mobilitas dengan berbagai cara juga diharapkan bisa menjadi langkah yang efektif untuk menghambat terus meluasnya pandemi dan angka keterjangkitan penyakit akibat virus ini.

Terlepas dari masalah kesehatan tersebut, salah satu anggota World Society for Transport and Land Use Research (WSTLUR) menjelaskan bahwa penerapan satu arah untuk kedua jalan utama Purwokerto akan memberikan dampak yang besar terhadap pola pergerakan lalu lintas perkotaan di Kota Purwokerto. Ini juga berpengaruh terhadap kondisi sosio-ekonomi, terutama pendapatan dan perkembangan aktivitas-aktivitas komersial di semua ruas jalan yang terpengaruh.

Dalam konsep manajemen lalu lintas, pemberlakuan satu arah untuk suatu ruas jalan dimaksudkan untuk mengatur traffic demand sehingga diharapkan dapat menurunkan kemacetan dan tundaan di jalan tersebut. Walaupun demikian, harus diingat bahwa pergerakan terjadi dalam suatu sistem jaringan jalan yang antara satu ruas dengan ruas lainnya akan saling terkait.

"Jadi pemberlakuan satu arah terhadap satu ruas jalan pastinya akan memberikan dampak kepada ruas-ruas jalan yang lain karena adanya limpahan arus lalu lintasnya," jelas Dini sapaan akrab Probo Hardini.

Pola sistem jaringan jalan yang ada di Kota Purwokerto menurut alumni Teknik Planologi Fakultas Teknik Undip cenderung mengarah pada pola grid dengan relatif banyaknya persimpangan yang ada. Dilihat dari konsep keterjangkauan, pola grid akan memudahkan pencapaian dari satu tempat ke tempat lainnya terutama bagi pejalan kaki. Tetapi dengan banyaknya persimpangan akan berdampak pada potensi terjadi tundaan pada segmen-segmen ruas jalan dengan simpang tersebut. Kondisi ini juga terjadi pada ruas-ruas jalan utama Kota Purwokerto.

Selanjutnya Dini menerangkan bahwa perubahan dari jalan untuk dua arah menjadi untuk satu arah akan menambah kapasitas jalan yang dampak ikutannya adalah berkurangnya waktu tempuh karena berkurangnya hambatan dalam perjalanan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1954 seconds (0.1#10.140)