Ini Kata Pakar Tentang Sistem Satu Arah untuk Pencegahan Corona

Kamis, 28 Mei 2020 - 23:49 WIB
loading...
A A A
Hambatan ini bisa berupa kendaraan-kendaraan lain dalam antrian arus lalu lintas juga hambatan samping (kendaraan keluar masuk, kendaraan parkir, pejalan kaki, dan kendaraan lambat). Dipandang dari segi dampak lingkungan, tentu saja ini akan menguntungkan dengan berkurangnya penggunaan bahan bakar dan berkurangnya emisi gas buang.

Waktu perjalanan juga berpengaruh terhadap produktivitas dari pengguna jalan. Tetapi di sisi lain, bertambahnya ruang pergerakan dalam suatu ruas jalan secara psikologis akan berdampak pada pengambilan angka kecepatan yang semakin tinggi pada pengendara.

Di sini, pengambilan angka kecepatan yang tinggi (speeding) pada umumnya akan berkorelasi dengan naiknya kejadian kecelakaan. Selain itu dengan kecepatan yang tinggi cenderung akan merugikan pedagang-pedagang kecil di sepanjang jalan tersebut. Pengendara enggan untuk berhenti dan singgah karena akan langsung ke tujuan utamanya. Angkutan umum juga akan terpengaruh karena mengharuskannya untuk mengubah rute trayeknya. Jika rute dipindahkan dengan tidak melewati ruas jalan terdampak dan tidak mempertimbangkan jarak jalan kaki yang manusiawi, tentu saja hasilnya bisa saja menjadi kontraproduktif terhadap misi pemerintah untuk mengurangi penggunaan angkutan pribadi.

Dini menambahkan bahwa dengan volume lalu lintas yang tetap, pemberlakuan jalan satu arah pada dasarnya mengalihkan arus lalu lintas dengan memaksa pengguna jalan untuk melewati jalan-jalan yang lain. Dalam teori permodelan transportasi empat tahap, beban lalu lintas (traffic assignment) akan terbagi ke ruas-ruas jalan dalam satu kesatuan sistem jaringan jalan. Apalagi dengan mempertimbangkan bangkitan lalu lintas yang tetap, produksi, dan tarikan juga tidak berubah.

Potensi besarnya arus lalu lintas dari kedua ruas jalan tidak menutup kemungkinan untuk dilakukannya manajemen lalu lintas pada jalan-jalan yang lain atau bahkan manajemen transportasi secara keseluruhan.

Secara konsep, dari segi sosio-ekonomi, dampak dari rekayasa lalu lintas secara permanen akan memungkinkan berkembangnya lokasi-lokasi komersial lain pada rute-rute jalan pengalihan. Perspektif tata ruang kota, persebaran aktivitas dan tata guna akan semakin merata.

"Oleh karenanya efektivitas pemberlakuan kedua ruas jalan utama di Kota Purwokerto untuk jangka panjang, lebih lanjut membutuhkan evaluasi sebagai suatu bentuk before-after study atau kondisi sebelum dan sesudah diberlakukannya rekayasa lalu lintas dengan tingkat kemanfaatan bagi perbaikan sistem transportasi perkotaan yang lebih baik," paparnya.(Baca juga : Rayakan Lebaran, Warga Karantina Makan Opor Bersama Bupati )
(nun)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1032 seconds (0.1#10.140)