Bupati Jayapura Meluncurkan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Ibu
loading...
A
A
A
SENTANI - Bupati Jayapura Mathius Awoitauw meluncurkan Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Ibu melalui Pendidikan Adat di sembilan wilayah Dewan Adat Suku (DAS) di Kabupaten Jayapura dan 54 pilot project pada satuan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) negeri maupun swasta (sekolah adat), di Obhe Enakhouw, Kampung Putali, Distrik Ebungfauw, Kabupaten Jayapura, Rabu (4/8/2021).
Peluncuran dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Tedd Y. Mokay sebagai pelaksana kegiatan, Direktur Sekolah Adat Kabupaten Jayapura Orgenes Minim, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Timothius J. Demetouw, para pimpinan OPD, para kepala distrik, kabag, unsur Forkopimda Kabupaten Jayapura dan tokoh adat.
Kurikulum muatan lokal tersebut merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura supaya generasi muda dalam hal ini siswa SD kembali mampu berbicara dalam bahasa daerahnya.
Selain itu guna membekali generasi muda Papua khususnya di Kabupaten Jayapura yang hidup di era otonomi khusus dengan mendasari dengan budaya lokal. "Kita mau bicara waktu sampai di mana pun, kalau bahasa ibu hilang itu sama saja dengan sebagian jati diri kita hilang. Sebagian dari Otsus juga hilang, karena Otsus di Papua itu berdasarkan adat istiadat dan kebudayaan," kata Mathius Awoitauw usai peluncuran.
Menyinggung peluncuran yang dilakukan saat ini, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengakui itu merupakan hal yang sederhana, namun turut menentukan masa depan Papua.
"Saya berharap Dinas Pendidikan bertanggung jawab dan bisa menjadi motor untuk menggerakkan ini. Karena ini amanat Undang-Undang Republik Indonesia," ujarnya.
Terkait dengan itu, sekolah adat menjadi bagian penting untuk mendorong dan membantu Dinas Pendidikan untuk mengimplementasikan apa yang dicanangkan hari ini. "Oleh karena itu saya sangat berharap Dinas Pendidikan bisa menerjemahkan dan juga menjadi motor penggerak agar ini bisa berjalan terus menerus ke depannya," kata orang nomor satu di Kabupaten Jayapura ini.
Bupati Mathius meminta kepada Dinas Pendidikan bisa memberikan ruang agar dana Otsus yang digelontorkan untuk pendidikan bisa langsung berhubungan dengan sekolah-sekolah yang melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum muatan lokal tersebut.
"Kepala Dinas Pendidikan juga harus mendorong suksesnya program ini, yang mana ke depan dana Otsus turun ke kabupaten. Di mana, hal-hal ini harus yang diperhatikan dan juga kelestarian adat," ucap bupati dua periode tersebut.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Ted Y. Mokay mengatakan, untuk pembelajaran kurikulum muatan lokal bahasa daerah atau bahasa ibu di daerah lain sudah berjalan dan terlaksana, namun di sini baru saja memulai.
"Hari ini kita akan memulainya dengan dasar hukum yang jelas. Untuk itu, kepada guru-guru dan kepala sekolah yang ada di Kabupaten Jayapura untuk dapat memperhatikannya. Karena hal ini sudah dilakukan pada tahun lalu di sekolah adat," katanya.
Peluncuran dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Tedd Y. Mokay sebagai pelaksana kegiatan, Direktur Sekolah Adat Kabupaten Jayapura Orgenes Minim, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Jayapura Timothius J. Demetouw, para pimpinan OPD, para kepala distrik, kabag, unsur Forkopimda Kabupaten Jayapura dan tokoh adat.
Kurikulum muatan lokal tersebut merupakan gagasan dan inovasi Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura supaya generasi muda dalam hal ini siswa SD kembali mampu berbicara dalam bahasa daerahnya.
Selain itu guna membekali generasi muda Papua khususnya di Kabupaten Jayapura yang hidup di era otonomi khusus dengan mendasari dengan budaya lokal. "Kita mau bicara waktu sampai di mana pun, kalau bahasa ibu hilang itu sama saja dengan sebagian jati diri kita hilang. Sebagian dari Otsus juga hilang, karena Otsus di Papua itu berdasarkan adat istiadat dan kebudayaan," kata Mathius Awoitauw usai peluncuran.
Menyinggung peluncuran yang dilakukan saat ini, Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengakui itu merupakan hal yang sederhana, namun turut menentukan masa depan Papua.
"Saya berharap Dinas Pendidikan bertanggung jawab dan bisa menjadi motor untuk menggerakkan ini. Karena ini amanat Undang-Undang Republik Indonesia," ujarnya.
Terkait dengan itu, sekolah adat menjadi bagian penting untuk mendorong dan membantu Dinas Pendidikan untuk mengimplementasikan apa yang dicanangkan hari ini. "Oleh karena itu saya sangat berharap Dinas Pendidikan bisa menerjemahkan dan juga menjadi motor penggerak agar ini bisa berjalan terus menerus ke depannya," kata orang nomor satu di Kabupaten Jayapura ini.
Bupati Mathius meminta kepada Dinas Pendidikan bisa memberikan ruang agar dana Otsus yang digelontorkan untuk pendidikan bisa langsung berhubungan dengan sekolah-sekolah yang melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum muatan lokal tersebut.
"Kepala Dinas Pendidikan juga harus mendorong suksesnya program ini, yang mana ke depan dana Otsus turun ke kabupaten. Di mana, hal-hal ini harus yang diperhatikan dan juga kelestarian adat," ucap bupati dua periode tersebut.
Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Ted Y. Mokay mengatakan, untuk pembelajaran kurikulum muatan lokal bahasa daerah atau bahasa ibu di daerah lain sudah berjalan dan terlaksana, namun di sini baru saja memulai.
"Hari ini kita akan memulainya dengan dasar hukum yang jelas. Untuk itu, kepada guru-guru dan kepala sekolah yang ada di Kabupaten Jayapura untuk dapat memperhatikannya. Karena hal ini sudah dilakukan pada tahun lalu di sekolah adat," katanya.