Obat-obatan dan Vitamin Mulai Disalurkan, Ridwan Kamil: Keselamatan Nyawa Penting!
loading...
A
A
A
Berdasarkan data per Kamis (8/7/2021) pukul 17:00 WIB, jumlah pengakses telekonsultasi fitur Isoman di aplikasi Pikobar sebanyak 4.931 orang dengan total pesan atau pertanyaan mencapai 14.082 pesan, sedangkan jumlah permohonan vitamin sebanyak 8.896 orang dan enam permohonan untuk obat.
"Ada 8.000-an warga yang memohon bantuan obat-obatan dan vitamin dan ada 11.000-an pertanyaan konsultasi kepada tim dokter. Kurang lebih ada 13 tim dokter yang disediakan memberikan konsultasi oleh Dinkes Jabar," katanya.
Kang Emil juga memastikan bahwa suplai vitamin dan obat dapat terjangkau dengan tepat sasaran. Selain itu, pengiriman obat pun dilakukan satu hari dan langsung menuju pasien yang tengah menjalani isoman.
"Kami juga bekerja sama dengan kurang lebih 10 perusahaan farmasi, sehingga Insya Allah menjamin suplai obat dengan harga terjangkau dan tepat sasaran dan juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan kurir atau pengiriman yang tentunya diharapkan satu hari sampai langsung ke pasien di Jabar. Prioritas penanganan inilah yang kami dahulukan seiring dengan proses PPKM Darurat yang juga terus kita sempurnakan," lanjut Kang Emil.
Kang Emil juga mengimbau kepada aparat desa di seluruh kabupaten dan kota di Jabar untuk melakukan deteksi dini secara masif. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi pasien-pasien COVID-19 yang hendak melakukan konsultasi ke Pikobar, tapi tidak dapat mengaksesnya.
"Kami tidak ingin mendengar lagi ada warga Jabar yang sedang isolasi mandiri kesusahan, apalagi meninggal dunia. Oleh karena itu, saya mengimbau aparat setempat mendeteksi mereka-mereka yang mungkin sedang isoman , kalau dia tidak bisa mendaftarkan ke Pikobar karena mungkin tidak punya hp di desa-desa ini tanggung jawab aparat setempat untuk meregistrasi,” katanya.
"Makanya saya sudah tugaskan yang mendaftarkan itu boleh pasiennya langsung atau keluarganya dengan bukti aparat setempat jika warganya memang tidak bisa mengakses secara digital," sambung Kang Emil.
Tidak hanya itu, Kang Emil juga meminta seluruh warga Jabar untuk menyebarkan informasi fitur Isoman di aplikasi Pikobar. Dengan begitu, para pasien COVID-19 di seluruh Jabar dapat terlayani oleh para dokter.
"Ada 8.000-an warga yang memohon bantuan obat-obatan dan vitamin dan ada 11.000-an pertanyaan konsultasi kepada tim dokter. Kurang lebih ada 13 tim dokter yang disediakan memberikan konsultasi oleh Dinkes Jabar," katanya.
Kang Emil juga memastikan bahwa suplai vitamin dan obat dapat terjangkau dengan tepat sasaran. Selain itu, pengiriman obat pun dilakukan satu hari dan langsung menuju pasien yang tengah menjalani isoman.
"Kami juga bekerja sama dengan kurang lebih 10 perusahaan farmasi, sehingga Insya Allah menjamin suplai obat dengan harga terjangkau dan tepat sasaran dan juga melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan kurir atau pengiriman yang tentunya diharapkan satu hari sampai langsung ke pasien di Jabar. Prioritas penanganan inilah yang kami dahulukan seiring dengan proses PPKM Darurat yang juga terus kita sempurnakan," lanjut Kang Emil.
Kang Emil juga mengimbau kepada aparat desa di seluruh kabupaten dan kota di Jabar untuk melakukan deteksi dini secara masif. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi pasien-pasien COVID-19 yang hendak melakukan konsultasi ke Pikobar, tapi tidak dapat mengaksesnya.
"Kami tidak ingin mendengar lagi ada warga Jabar yang sedang isolasi mandiri kesusahan, apalagi meninggal dunia. Oleh karena itu, saya mengimbau aparat setempat mendeteksi mereka-mereka yang mungkin sedang isoman , kalau dia tidak bisa mendaftarkan ke Pikobar karena mungkin tidak punya hp di desa-desa ini tanggung jawab aparat setempat untuk meregistrasi,” katanya.
"Makanya saya sudah tugaskan yang mendaftarkan itu boleh pasiennya langsung atau keluarganya dengan bukti aparat setempat jika warganya memang tidak bisa mengakses secara digital," sambung Kang Emil.
Tidak hanya itu, Kang Emil juga meminta seluruh warga Jabar untuk menyebarkan informasi fitur Isoman di aplikasi Pikobar. Dengan begitu, para pasien COVID-19 di seluruh Jabar dapat terlayani oleh para dokter.