Purwakarta Gempar, 2 Warga Diculik dan Dianiaya hingga Tewas 6 Orang Tak Dikenal
loading...
A
A
A
PURWAKARTA - Kasus penculikan dan pembunuhan menggemparkan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dua warga diculik oleh enam orang tak dikenal. Kedua korban penculikan adalah Bungka Patriar San Fransisco, dan Ade.
Bungka Patiar San Fransisco atau yang akrab disapa Toni, merupakan pemilik tempat pencucian kendaraan warga Kelurahan Mujulkaya, Kabupaten Purwakarta. Sementara Ade merupakan warga Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Kasir pencucian mobil milik Toni, Purwanti menyebutkan, majikannya terakhir terlihat di rumah pada 29 Mei 2021. "Saat itu majikan saya baru saja bagun tidur, lalu didatangi seseorang dan mengajak bicara di luar. Saat dibawa keluar, tiba-tiba majikan saya diangkut pakai mobil warna putih," tuturnya.
Sejak saat itu, Toni tidak ada kabarnya lagi. Pada 31 mei 2021, tempat cucian kendaraan tersebut didatangi dua orang berseragam loreng. "Keduanya menanyakan Pak Toni, dan sama karyawan dibilang Pak Toni pergi belum kembali. Dua orang berseragam loreng itu bilang, kalau yang menjemput Pak Toni adalah suruhannya," terang Purwanti.
Setelah tak ada kabar sama sekali, tentang keberadaan majikannya. Tiba-tiba pada 11 Juni 2021, Purwanti mendapatkan surat panggilan untuk datang ke Polres Purwakarta. Dalam surat tersebut dijelaskan, dirinya diminta menjadi saksi penganiayaan .
Saudara sepupu Toni, Anggiat Hutabarat menyebutkan, setelah Toni meghilang tanpa kabar, orang tua Toni menghubunginya karena menerima panggilan dari Polres Purwakarta, untuk menjadi saksi penganiayaan terhadap Ade.
Bungka Patiar San Fransisco atau yang akrab disapa Toni, merupakan pemilik tempat pencucian kendaraan warga Kelurahan Mujulkaya, Kabupaten Purwakarta. Sementara Ade merupakan warga Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.
Kasir pencucian mobil milik Toni, Purwanti menyebutkan, majikannya terakhir terlihat di rumah pada 29 Mei 2021. "Saat itu majikan saya baru saja bagun tidur, lalu didatangi seseorang dan mengajak bicara di luar. Saat dibawa keluar, tiba-tiba majikan saya diangkut pakai mobil warna putih," tuturnya.
Sejak saat itu, Toni tidak ada kabarnya lagi. Pada 31 mei 2021, tempat cucian kendaraan tersebut didatangi dua orang berseragam loreng. "Keduanya menanyakan Pak Toni, dan sama karyawan dibilang Pak Toni pergi belum kembali. Dua orang berseragam loreng itu bilang, kalau yang menjemput Pak Toni adalah suruhannya," terang Purwanti.
Setelah tak ada kabar sama sekali, tentang keberadaan majikannya. Tiba-tiba pada 11 Juni 2021, Purwanti mendapatkan surat panggilan untuk datang ke Polres Purwakarta. Dalam surat tersebut dijelaskan, dirinya diminta menjadi saksi penganiayaan .
Saudara sepupu Toni, Anggiat Hutabarat menyebutkan, setelah Toni meghilang tanpa kabar, orang tua Toni menghubunginya karena menerima panggilan dari Polres Purwakarta, untuk menjadi saksi penganiayaan terhadap Ade.