Purwakarta Gempar, 2 Warga Diculik dan Dianiaya hingga Tewas 6 Orang Tak Dikenal

Jum'at, 18 Juni 2021 - 17:12 WIB
loading...
Purwakarta Gempar, 2 Warga Diculik dan Dianiaya hingga Tewas 6 Orang Tak Dikenal
Dua orang diculik enam orang tentara, satu korban tewas dan satu lagi mengalami luka-luka. Kedua korban terakhir berada di tempat pencucian mobil. Foto/iNews TV/Irwan
A A A
PURWAKARTA - Kasus penculikan dan pembunuhan menggemparkan Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dua warga diculik oleh enam orang tak dikenal. Kedua korban penculikan adalah Bungka Patriar San Fransisco, dan Ade.



Bungka Patiar San Fransisco atau yang akrab disapa Toni, merupakan pemilik tempat pencucian kendaraan warga Kelurahan Mujulkaya, Kabupaten Purwakarta. Sementara Ade merupakan warga Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta.



Kasir pencucian mobil milik Toni, Purwanti menyebutkan, majikannya terakhir terlihat di rumah pada 29 Mei 2021. "Saat itu majikan saya baru saja bagun tidur, lalu didatangi seseorang dan mengajak bicara di luar. Saat dibawa keluar, tiba-tiba majikan saya diangkut pakai mobil warna putih," tuturnya.



Sejak saat itu, Toni tidak ada kabarnya lagi. Pada 31 mei 2021, tempat cucian kendaraan tersebut didatangi dua orang berseragam loreng. "Keduanya menanyakan Pak Toni, dan sama karyawan dibilang Pak Toni pergi belum kembali. Dua orang berseragam loreng itu bilang, kalau yang menjemput Pak Toni adalah suruhannya," terang Purwanti.

Setelah tak ada kabar sama sekali, tentang keberadaan majikannya. Tiba-tiba pada 11 Juni 2021, Purwanti mendapatkan surat panggilan untuk datang ke Polres Purwakarta. Dalam surat tersebut dijelaskan, dirinya diminta menjadi saksi penganiayaan .



Saudara sepupu Toni, Anggiat Hutabarat menyebutkan, setelah Toni meghilang tanpa kabar, orang tua Toni menghubunginya karena menerima panggilan dari Polres Purwakarta, untuk menjadi saksi penganiayaan terhadap Ade.

Ade disebut sebagai sopir pengusaha ikan di Jatiluhur, bernama Rasta. Karena Toni tidak ada, pihak keluarga kemudian mendatangi Polres Purwakarta, sekalian mencari tahu keberadaan Toni .

Anggiat menyebutkan, berdasarkan keterangan keluarga Ade, polisi kemudian memanggil Rasta untuk dimintai keterangan. Namun belum ada titik terang terkait kondisi dan keberadaan korban Toni.



Setelah polisi menyebut keberadaan Toni belum diketahui, akhirnya pihak keluarga membuat laporan penculikan . Dari hasil penyelidikan Polres Purwakarta, terhadap Rasta, diketahui jika pelaku penculikan dan penganiayaan diduga dilakukan enam orang tentara.

Kemudian pada Selasa (15/6/2021) Polres Purwakarta berkoordinasi terkait kasus tersebut. "Kami keluarga sempat kebingungan terkait keberadaan Toni . Belakangan diketahui Toni sudah meninggal, namun posisi keberadaan mayatnya selalu berubah-ubah," terang Anggiat.

Pada awalnya jenazah korban, kata Anggita disebut ada di RSCM Jakarta. Namun setelah dicek ke sana, katanya jenazah ada di wilayah Jonggol dan sudah dikubur. Jenazah akhirnya dievakuasi ke RSCM, dan pihak keluarga tidak mengetahui kondisinya.



Dari informasi pihak keluarga, penculikan terhadap Toni tersebut, berawal dari hilangnya mobil milik Rasta di tempat pencucian milik Toni. Ade yang juga mengalami luka penganiayaan , membuat laporan ke Polres Purwakarta.

"Kami meminta kasus ini diusut hingga tuntas dan transparan. Pelakunya juga diberi hukuman berat, karena telah menculik dan menganiaya," tegas Anggiat. Hingga kini pihak kepolisian belum bisa memberi keterangan terkait kasus tersebut, karena masih dalam penyelidikan.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2957 seconds (0.1#10.140)