COVID-19 Masih Tinggi, Tahun Ajaran Baru Sekolah di Cimahi Kemungkinan Agustus

Rabu, 16 Juni 2021 - 00:45 WIB
loading...
COVID-19 Masih Tinggi, Tahun Ajaran Baru Sekolah di Cimahi Kemungkinan Agustus
ilustrasi
A A A
CIMAHI - Pemkot Cimahi akan melihat perkembangan kasus COVID-19 yang muncul dalam tiga sampai empat pekan ke depan. Hal tersebut akan menjadi acuan bagi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tahun ajaran baru nantinya.

"Sampai sekarang kami belum memutuskan apakah melaksanakan PTM untuk tahun ajaran baru 19 Juli nanti. Itu dilihat dulu kasus COVID-19 selama tiga sampai empat pekan ke depan," terang Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cimahi Harjono, Selasa (15/6/2021).

Menurutnya, jika melihat kondisi saat ini dimana ada muncul kasus positif di kalangan guru dan siswa, kemungkinan PTM jenjang TK, SD, dan SMP akan ditunda selama satu bulan. Pertimbangannya karena perkembangan kasus positif COVID-19 sedang dalam fase kritis.

Baca juga: Buntut dari Libur Panjang, Gubernur Ridwan Kamil: Bandung Raya Siaga 1 COVID-19

Namun keputusan tersebut belum final dan akan melihat kemunculan kasusnya, mengingat segala sesuatu masih bisa terjadi. Mengacu pada data yang dirilis Satgas Penanganan COVID-19, kasus positif di Kota Cimahi saat ini naik hingga 250% setelah libur Lebaran.

"Jadi ada kemungkinan PTM tidak dilaksanakan 19 Juli sebagai hari pertama tahun ajaran baru 2021-2022. Tetapi ditunda sampai bulan agustus atau selama sebulan," terangnya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk kasus di kalangan siswa dan guru, hingga saat ini jumlah siswa SD yang terpapar ada 23 dan siswa SMP ada enam. Untuk guru TK yang positif ada 2, guru SD 18, dan guru SMP ada empat yang terkonfirmasi positif. Sementara secara keseluruhan jumlah kasus di Cimahi saat ini mencapai 6.350 kasus.

Namun dirinya meyakini jika, mereka yang terpapar baik guru maupun siswa bukan dari pelaksanaan simulasi PTM yang sempat digelar pada tahap I dan II. Sebab ada 5 SD dan 5 SMP yang tidak menjalani simulasi PTM tapi ada tiga SD yang siswanya dinyatakan positif COVID-19.

"Hasil tracing mereka ternyata terpapar dari klaster lingkungan keluarganya. Itu yang membuat akhirnya kita menghentikan simulasi PTM," ujarnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1510 seconds (0.1#10.140)