Usai Viral di Medsos, Restoran Abal-abal di Surabaya Tutup Total
loading...
A
A
A
SURABAYA - Sejak dua hari terakhir, restoran abal-abal di Kota Surabaya, yang bermitra dengan ojek online dan memiliki tujuh akun menggunakan nama restoran terkenal yang terletak dalam satu lokasi tersebut, kondisinya tutup.
Bangunan berlantai dua yang berada di kawasan Jalan Kejawan Putih Tambak Surabaya, yang diduga dijadikan restoran abal-abal yang bermitra dengan ojek online. Bangunan dua lantai ini tidak nampak seperti sebuah restoran, namun lebih cocok disebut rumah.
Kondisi bangunan dua lantai ini sepi, dan tidak terdapat aktivitas apapun serta tertutup rapat. Bahkan, pagar berwarna hitam juga tertutup dan digembok menggunakan rantai. Dari keterangan warga maupun pengemudi ojek online, restoran yang viral di media sosial ini ternyata rumah kontrakan dan sudah sejak dua hari lalu tutup.
Anta, salah seorang warga yang tinggal di sekitar bangunan tersebut, menyebutkan, kerap mengetahui keributan antara ojek online dengan pegawai di rumah tersebut, akibat komplain dari pemesan, setelah pesanannya tidak cocok serta tidak sesuai. "Kalau tidak salah, sudah bukan melayani pesanan ojek online lebih dari setahun terakhir," tuturnya.
Restoran abal-abal yang bermitra dengan ojek online ini, memiliki tujuh akun menggunakan nama restoran terkenal yang terletak dalam satu lokasi. Kasus dugaan penipuan ini, sudah dilaporkan dan dalam penanganan Polrestabes Surabaya.
Bangunan berlantai dua yang berada di kawasan Jalan Kejawan Putih Tambak Surabaya, yang diduga dijadikan restoran abal-abal yang bermitra dengan ojek online. Bangunan dua lantai ini tidak nampak seperti sebuah restoran, namun lebih cocok disebut rumah.
Kondisi bangunan dua lantai ini sepi, dan tidak terdapat aktivitas apapun serta tertutup rapat. Bahkan, pagar berwarna hitam juga tertutup dan digembok menggunakan rantai. Dari keterangan warga maupun pengemudi ojek online, restoran yang viral di media sosial ini ternyata rumah kontrakan dan sudah sejak dua hari lalu tutup.
Baca Juga
Anta, salah seorang warga yang tinggal di sekitar bangunan tersebut, menyebutkan, kerap mengetahui keributan antara ojek online dengan pegawai di rumah tersebut, akibat komplain dari pemesan, setelah pesanannya tidak cocok serta tidak sesuai. "Kalau tidak salah, sudah bukan melayani pesanan ojek online lebih dari setahun terakhir," tuturnya.
Restoran abal-abal yang bermitra dengan ojek online ini, memiliki tujuh akun menggunakan nama restoran terkenal yang terletak dalam satu lokasi. Kasus dugaan penipuan ini, sudah dilaporkan dan dalam penanganan Polrestabes Surabaya.
(eyt)