Nyalakan Tanda Bahaya, COVID-19 di Demak Menggila Puluhan Desa Terancam Lockdown

Minggu, 06 Juni 2021 - 13:55 WIB
loading...
Nyalakan Tanda Bahaya,...
Wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, terancam masuk zona merah penularan COVID-19. Foto/iNews TV/Sukmawijaya
A A A
DEMAK - Penularan COVID-19 di wilayah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, kian menggila. Beberapa desa telah melakukan penutupan jalan, untuk kepentingan isolasi mandiri. Ada puluhan desa di 14 kecamatan yang ada di kabupaten Demak, terancam lockdown.



Sejumlah lokasi wisata religius di Kabupaten Demak, juga telah ditutup. Bersamaan dengan itu, Satgas COVID-19 Kabupaten Demak, juga melakukan pembatasan sosial, mengurangi kerumunan, serta menutup arus lalu lintas.



Selain akibat klaster mudik, peningkatan penularan COVID-19 di wilayah Kabupaten Demak, diduga juga berasal dari klaster halal bihalal dan syawalan. Sebagian wilayah di Kabupaten Demak, yang berbatasan dengan Kudus, dan Semarang, juga mengalami lonjakan kasus COVID-19 .



Sejumlah petugas menjaga ketat aktivitas warga di setiap wilayah pedesaan. Selain itu penyemprotan disinfektan juga terus dilakukan. "Kami juga resah dengan peningkatan penularan COVID-19 ini," ujar Sunarsih, salah seorang warga Kabupaten Demak.

Dari data penyebaran COVID-19 di Jawa Tengah. Kabupaten Demak, termasuk tinggi yaitu 485 orang terpapar COVID-19 , tertinggi berada di wilayah Kecamatan Karanganyar, yang berbatasan dengan Kudus, yakni ada sebanyak 98 orang positif COVID-19 .



Menyusul Kecamatan Demak, ada sebanyak 77 orang terpapar COVID-19 . Sementara di Kecamatan Mranggen, yang berbatasan dengan Kota Semaran, ada sebanyak 48 orang terpapar COVID-19 .

Di Kecamatan Guntur, tercatat ada 33 orang positif COVID-19 . Sedangkan di Kecamatan Gajah, terdapat 28 orang positif COVID-19 . Dan di Kecamatan Karangawen ada sebanyak 29 orang positif COVID-19 .
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2053 seconds (0.1#10.140)