DPRD Wajo Soroti Kinerja Sekretaris Daerah Karena Persuratan
loading...
A
A
A
WAJO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Wajo, menyoroti kinerja Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Wajo, Amiruddin lantaran dinilai tidak maksimal dalamurusanpersuratan.
Anggota DPRD Wajo, Haeruddin mengatakan usulan pencopotan Amiruddin merupakan harga mati bagi teman-teman di DPRD, sebab sejauh ini kinerja Amiruddin dinilain sangat buruk sebagai pemimpin tertinggi ASN di Kabupaten Wajo.
"Senin kemarin teman-teman di DPRD melakukan rapat badan musyawara namun ada beberapa poin yang membuat kami kesal lantaran kinerja Sekda yang tidak becus. Salah satunya tekait soal persuratan yang isi materinya salah," ujarnya, Kamis, (3/6/2021).
Selain itu, kata Politisi Partai Demokrat itu, waktu surat penangguhan kredit di awal pandemi. Bukan hanya itu juga pernah ada surat Bupati Wajo mengundang "Bupati Wajo", dan banyak lagi surat-surat yang dinilai melecehkan institusi DPRD Wajo .
"Padahal ini bukan satu kali dilakukan (sudah berkali-kali). Padahal kami selalu menjaga marwah DPRD justru sepertinya mereka tidak menghargai kami," katanya.
Olehnya, dirinya pun meminta Bupati Wajo, untuk mengevaluasi orang-orang yang bertanggungjawab atas keluarnya surat-surat tersebut.
"Tentu surat yang dikirim ke DPRD yang paraf adalah Sekda. Bupati Wajo harus bertindak, mengevaluasi bawahannya, termasuk dalam hal ini Pak Sekda," tegasnya.
Sementara, Sekda Wajo, Amiruddin memilih diam dan tak ingin menanggapi usulan pencopotan dirinya.
(ADV)
Anggota DPRD Wajo, Haeruddin mengatakan usulan pencopotan Amiruddin merupakan harga mati bagi teman-teman di DPRD, sebab sejauh ini kinerja Amiruddin dinilain sangat buruk sebagai pemimpin tertinggi ASN di Kabupaten Wajo.
"Senin kemarin teman-teman di DPRD melakukan rapat badan musyawara namun ada beberapa poin yang membuat kami kesal lantaran kinerja Sekda yang tidak becus. Salah satunya tekait soal persuratan yang isi materinya salah," ujarnya, Kamis, (3/6/2021).
Selain itu, kata Politisi Partai Demokrat itu, waktu surat penangguhan kredit di awal pandemi. Bukan hanya itu juga pernah ada surat Bupati Wajo mengundang "Bupati Wajo", dan banyak lagi surat-surat yang dinilai melecehkan institusi DPRD Wajo .
"Padahal ini bukan satu kali dilakukan (sudah berkali-kali). Padahal kami selalu menjaga marwah DPRD justru sepertinya mereka tidak menghargai kami," katanya.
Olehnya, dirinya pun meminta Bupati Wajo, untuk mengevaluasi orang-orang yang bertanggungjawab atas keluarnya surat-surat tersebut.
"Tentu surat yang dikirim ke DPRD yang paraf adalah Sekda. Bupati Wajo harus bertindak, mengevaluasi bawahannya, termasuk dalam hal ini Pak Sekda," tegasnya.
Sementara, Sekda Wajo, Amiruddin memilih diam dan tak ingin menanggapi usulan pencopotan dirinya.
(ADV)
(agn)