Lupa Gak Sarapan, Guru SD di Baubau Lemas dan Sesak Nafas Usai Divaksin
loading...
A
A
A
BAUBAU - Guru sekolah dasar (SD) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Kota Baubau, usai disuntik vaksin sinovac . Guru tersebut mengalami sesak nafas dan lemas beberapa saat setelah divaksin di Kantor Dinas Pendidikan setempat. Peristiwanya viral di media sosial.
Guru bernnama Akbar Safar (35) tersebut hingga sekarang masih terbaring lemah dengan bantuan oksigen di ruang IGD RSUD Palagimana. Dia merasakan lemas dan sesak nafas.
Baca juga: Evakuasi Jenazah Briptu Mario Sanoy Gunakan Helikopter
Akbar Safar mengakku kurang istirahat dan tidak sarapan ketika akan disuntik vaksin. Berdasarkan laporan medis, sebelum vaksinasi dilakukan, pasien dalam keadaan normal, tekanan darah stabil dan tidak ada sesak nafas maupun gejala lain.
Kemudian pasien diizinkan mengikuti vaksinasi massal. Namun usai divaksin, detak jantungnya terasa lebih cepat, lemas dan sesak nafas. "Setelah diberikan pertolongan medis, kondisi pasien berangsur membaik," kata Jubis Satgas COVID-19 Baubau, dr. Lukman.
Baca juga: Tunggak Utang Rp7 M, Layanan di RSUD Ryacudu Lampung Utara Tersendat
Kendati demikian, kata Lukman, pasien masih dilakukan observasi dan selang oksigen belum dicabut. "Pasien masih merasakan sesak nafas," tambahnya.
Kejadian ini menyebabkan sejumlah guru yang akan mengikuti vaksinasi banyak yang pulang, tidak jadi vaksinasi.
Peristiwa ini pernah terjadi pekan sebelumnya. Korbannya guru SMP, La Hinu (59) yang meninggal dunia beberapa jam usai disuntik vaksin sebagai persiapan sekolah tatap muka di Baubau.
Guru bernnama Akbar Safar (35) tersebut hingga sekarang masih terbaring lemah dengan bantuan oksigen di ruang IGD RSUD Palagimana. Dia merasakan lemas dan sesak nafas.
Baca juga: Evakuasi Jenazah Briptu Mario Sanoy Gunakan Helikopter
Akbar Safar mengakku kurang istirahat dan tidak sarapan ketika akan disuntik vaksin. Berdasarkan laporan medis, sebelum vaksinasi dilakukan, pasien dalam keadaan normal, tekanan darah stabil dan tidak ada sesak nafas maupun gejala lain.
Kemudian pasien diizinkan mengikuti vaksinasi massal. Namun usai divaksin, detak jantungnya terasa lebih cepat, lemas dan sesak nafas. "Setelah diberikan pertolongan medis, kondisi pasien berangsur membaik," kata Jubis Satgas COVID-19 Baubau, dr. Lukman.
Baca juga: Tunggak Utang Rp7 M, Layanan di RSUD Ryacudu Lampung Utara Tersendat
Kendati demikian, kata Lukman, pasien masih dilakukan observasi dan selang oksigen belum dicabut. "Pasien masih merasakan sesak nafas," tambahnya.
Kejadian ini menyebabkan sejumlah guru yang akan mengikuti vaksinasi banyak yang pulang, tidak jadi vaksinasi.
Peristiwa ini pernah terjadi pekan sebelumnya. Korbannya guru SMP, La Hinu (59) yang meninggal dunia beberapa jam usai disuntik vaksin sebagai persiapan sekolah tatap muka di Baubau.
(msd)