Nyalakan Tanda Bahaya, COVID-19 di Kota Malang Menggila Klaster Baru Bermunculan
loading...
A
A
A
MALANG - Tanda bahaya patut diperhatikan warga Kota Malang, karena penularan COVID-19 pasca libur lebaran semakin bertambah. Bahkan, klaster baru penularan COVID-19 terus bermunculan, dan memakan korban jiwa.
Setelah klaster masjid di perumahan Bukit Hijau, Kecamatan Lowokwaru, dan perumahan di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun. Kini, muncul klaster baru penularan COVID-19 di Jalan Tretes RW 5 Kecamatan Lowokwaru.
Tidak main-main, tujuh warga di Jalan Tretes dinyatakan positif COVID-19 , dan dua di antaranya meninggal dunia. Diduga, penularan COVID-19 ini terjadi usai kegiatan saling berkunjung saat lebaran.
Klaster baru penularan COVID-19 kali ini terjadi di gang padat penduduk. Ketua RW 5 Kecamatan Lowokwaru, Winato mengatakan, tujuh positif COVID-19 dari dua RT. "Yang satu RT itu masih satu keluarga. Informasinya saat lebaran banyak tamu dari luar," tuturnya.
Saat ini lima warga yang positif COVID-19 menjalani isolasi di dua tempat berbeda. Tiga warga diisolasi di Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard, dan sisanya diisolasi di rumahnya sendiri karena masih anak-anak berusia 13 tahun.
Belum diketahui bagaimana penularan COVID-19 ini bisa terjadi, proses tracing masih dilakukan dan warga mengajukan swab massal kepada Dinas Kesehatan Kota Malang, khususnya bagi warga yang memiliki kontak erat dengan tujuh warga yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 .
Saat ini yang dilakukan adalah memaksimalkan pencegahan penyebaran, dengan melakukan penyemprotan disinfektan, dan melakukan pembatasan aktivitas warga, serta penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Nur Azmi mengatakan, dugaan awal penularan COVID-19 terjadi setelah ada kunjungan warga dari luar kampung saat lebaran. "Dugaan ini berdasarkan informasi yang diterima dari warga, karena mereka mengetahui sempat ada tamu yang datang setelah hari raya," tuturnya.
Setelah klaster masjid di perumahan Bukit Hijau, Kecamatan Lowokwaru, dan perumahan di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun. Kini, muncul klaster baru penularan COVID-19 di Jalan Tretes RW 5 Kecamatan Lowokwaru.
Tidak main-main, tujuh warga di Jalan Tretes dinyatakan positif COVID-19 , dan dua di antaranya meninggal dunia. Diduga, penularan COVID-19 ini terjadi usai kegiatan saling berkunjung saat lebaran.
Klaster baru penularan COVID-19 kali ini terjadi di gang padat penduduk. Ketua RW 5 Kecamatan Lowokwaru, Winato mengatakan, tujuh positif COVID-19 dari dua RT. "Yang satu RT itu masih satu keluarga. Informasinya saat lebaran banyak tamu dari luar," tuturnya.
Saat ini lima warga yang positif COVID-19 menjalani isolasi di dua tempat berbeda. Tiga warga diisolasi di Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard, dan sisanya diisolasi di rumahnya sendiri karena masih anak-anak berusia 13 tahun.
Belum diketahui bagaimana penularan COVID-19 ini bisa terjadi, proses tracing masih dilakukan dan warga mengajukan swab massal kepada Dinas Kesehatan Kota Malang, khususnya bagi warga yang memiliki kontak erat dengan tujuh warga yang telah terkonfirmasi positif COVID-19 .
Saat ini yang dilakukan adalah memaksimalkan pencegahan penyebaran, dengan melakukan penyemprotan disinfektan, dan melakukan pembatasan aktivitas warga, serta penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Malang, Nur Azmi mengatakan, dugaan awal penularan COVID-19 terjadi setelah ada kunjungan warga dari luar kampung saat lebaran. "Dugaan ini berdasarkan informasi yang diterima dari warga, karena mereka mengetahui sempat ada tamu yang datang setelah hari raya," tuturnya.
(eyt)