Air Mata Siswanti Menitik di Tepi Waduk Kedung Ombo, Adik, Anak, dan Keponakannya Tenggelam
loading...
A
A
A
BOYOLALI - Tragedi tenggelamnya perahu di Waduk Kedung Ombo , Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyisakan kepedihan bagi Siswanti warga Desa Turko, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Bahkan dia sampai pingsan di tepi waduk yang dibangun pada era pemerintahan orde baru tersebut. Anak pertamanya, Niken Safitri (7), bersama keponakannya, Wilda (5), serta ibu kandung Wilda, Siti Mukaromah (37) ikut tenggelam dalam musibah terbaliknya perahu tersebut.
Adik Siswanti pun terus berupaya menenangkan kakaknya yang terpukul berat akibat kehilangan tiga anggota keluarganya. Siswanti bersama suminya, Mustakim, dan anak balitanya Alya selamat dari maut .
Mustakim menurutkan, saat perahu terbalik dirinya berusaha bertahan dengan meraih ujung kapal yang terbalik, sambil menggendong anak balitanya hingga warga datang dan mengevakuasi dari dalam waduk.
Sementara Siswanti yang ikut berpegangan pada tubuh suaminya, juga selamat dan kondisinya saat ini masih syok berat dan sering pingsan. Beberapa anggota keluarga korban terbaliknya perahu penyebrangan yang tiba di lokasi, juga terlihat cemas.
Peristiwa tenggelamnya perahu penyebrangan di Waduk Kedung Ombo ini, terjadi ketika perahu yang dikemudikan Galih hendak menyebrangkan penumpang menuju warung apung yang berlokasi di tengah waduk. Namun belum sampai di warung apung, perhu tiba-tiba terbalik.
Dugaan sementara, terbaliknya perahu disebabkan oleh kelebihan muatan. Di mana kapasitas perahu hanya untuk 10 penumpang, namun diisi 20 penumpang. Akibatnya perahu kelebihan beban muatan hingga tenggelam . Dalam peristiwai ini, 11 korban berhasil diselamatkan, enam ditemukan tewas, dan tiga masih hilang.
Bahkan dia sampai pingsan di tepi waduk yang dibangun pada era pemerintahan orde baru tersebut. Anak pertamanya, Niken Safitri (7), bersama keponakannya, Wilda (5), serta ibu kandung Wilda, Siti Mukaromah (37) ikut tenggelam dalam musibah terbaliknya perahu tersebut.
Adik Siswanti pun terus berupaya menenangkan kakaknya yang terpukul berat akibat kehilangan tiga anggota keluarganya. Siswanti bersama suminya, Mustakim, dan anak balitanya Alya selamat dari maut .
Mustakim menurutkan, saat perahu terbalik dirinya berusaha bertahan dengan meraih ujung kapal yang terbalik, sambil menggendong anak balitanya hingga warga datang dan mengevakuasi dari dalam waduk.
Sementara Siswanti yang ikut berpegangan pada tubuh suaminya, juga selamat dan kondisinya saat ini masih syok berat dan sering pingsan. Beberapa anggota keluarga korban terbaliknya perahu penyebrangan yang tiba di lokasi, juga terlihat cemas.
Peristiwa tenggelamnya perahu penyebrangan di Waduk Kedung Ombo ini, terjadi ketika perahu yang dikemudikan Galih hendak menyebrangkan penumpang menuju warung apung yang berlokasi di tengah waduk. Namun belum sampai di warung apung, perhu tiba-tiba terbalik.
Dugaan sementara, terbaliknya perahu disebabkan oleh kelebihan muatan. Di mana kapasitas perahu hanya untuk 10 penumpang, namun diisi 20 penumpang. Akibatnya perahu kelebihan beban muatan hingga tenggelam . Dalam peristiwai ini, 11 korban berhasil diselamatkan, enam ditemukan tewas, dan tiga masih hilang.
(eyt)