NA Disarankan Pria Pengagumnya untuk Kirim Takjil Beracun, Polisi Lakukan Perburuan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Satreskrim Polres Bantul, masih terus mengembangkan penyelidikan kasus takjil maut salah sasaran, yang menewaskan Naba Faiz Prasetyo (10). Setelah menangkap NA (25) sebagai pelaku utama, kini polisi memburu pelaku lainnya.
"Kita masih terus buru pria dengan inisial R," terang Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Rabu (5/5/2021). Dijelaskannya R akan diminta keterangan, lantaran berdasarkan keterangan tersangka NA, dia adalah yang menyarankan untuk memberi racun kepada T.
T yang merupakan anggota polisi dan bertugas di Polresta Yogyakarta, merupakan kekasih NA dan telah menikah dengan wanita lain. "Saran R adalah memberikan racun untuk memberikan pelajaran, efeknya katanya mules dan diare saja," ulasnya.
Hingga kini R masih terus diburu, ponsel yang biasa digunakan untuk komunikasi dimatikan. Sementara NA harus meringkuk di sel tahanan Polres Bantul. Perempuan asal Majalengka, Jawa Barat ini tak bisa berlebaran di kampung halamannya.
NA nekat mengirimkan paket takjil maut , karena sakit hati kepada T. Pria yang sudah lebih dari tujuh tahun bersamanya, ternyata menikah dengan perempuan lain. Bahkan beberapa warga sekitar rumah NA di Sitimulyo, Piyungan, Kabupaten Bantul, menyebut NA dan T sudah nikah siri.
Upaya memberikan pelajaran terhadap T ini menjadi gagal total, ketika alamat yang dituju tidak mau menerima takjil berisi sate lontong dengan bumbu sianida tersebut. Imbasnya anak pengemudi Ojol Bandiman yang justru menjadi korban.
"Kita masih terus buru pria dengan inisial R," terang Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Rabu (5/5/2021). Dijelaskannya R akan diminta keterangan, lantaran berdasarkan keterangan tersangka NA, dia adalah yang menyarankan untuk memberi racun kepada T.
T yang merupakan anggota polisi dan bertugas di Polresta Yogyakarta, merupakan kekasih NA dan telah menikah dengan wanita lain. "Saran R adalah memberikan racun untuk memberikan pelajaran, efeknya katanya mules dan diare saja," ulasnya.
Hingga kini R masih terus diburu, ponsel yang biasa digunakan untuk komunikasi dimatikan. Sementara NA harus meringkuk di sel tahanan Polres Bantul. Perempuan asal Majalengka, Jawa Barat ini tak bisa berlebaran di kampung halamannya.
NA nekat mengirimkan paket takjil maut , karena sakit hati kepada T. Pria yang sudah lebih dari tujuh tahun bersamanya, ternyata menikah dengan perempuan lain. Bahkan beberapa warga sekitar rumah NA di Sitimulyo, Piyungan, Kabupaten Bantul, menyebut NA dan T sudah nikah siri.
Upaya memberikan pelajaran terhadap T ini menjadi gagal total, ketika alamat yang dituju tidak mau menerima takjil berisi sate lontong dengan bumbu sianida tersebut. Imbasnya anak pengemudi Ojol Bandiman yang justru menjadi korban.
(eyt)