ASN Ramai-ramai Buat Petisi THR Kecil, Ini Respons Menohok Ridwan Kamil

Rabu, 05 Mei 2021 - 14:45 WIB
loading...
ASN Ramai-ramai Buat Petisi THR Kecil, Ini Respons Menohok Ridwan Kamil
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Foto/Dok. Humas Pemporv Jabar
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan respons menohok menanggapi kabar aparatur sipil negara (ASN) ramai-ramai membuat petisi online terkait tunjangan hari raya (THR)-nya yang dinilai kecil.



Diketahui, muncul petisi di change.org terkait komponen THR dan gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS) yang dinilai lebih kecil dari upah minimum regional (UMR) Provinsi DKI Jakarta. Petisi yang dimulai oleh orang yang bernama Romasyah ini meminta agar tunjangan kinerja masuk ke dalam komponen THR dan gaji ke-13 PNS.



Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu menilai, petisi yang dibuat para ASN itu kurang bijak. Pasalnya, tuntutan tersebut dinilainya tak mencerminkan jiwa solidaritas dan bela negara di tengah situasi pandemi COVID-19.



"Saya imbau ASN bela negara dengan cara bertoleransi menerima keputusan pemerintah. Minta THR penuh kalau di zaman normal wajar, tapi minta THR penuh di zaman tidak normal uangnya habis, Jawa Barat hilang Rp5 triliun (untuk penanganan pandemi). (Kalau) masih pakai logika zaman normal saya kira kurang bijak," tutur Kang Emil di Bandung, Rabu (5/5/2021).

Kang Emil pun menyindir tuntutan ASN yang disampaikan melalui petisi tersebut. Menurutnya, ASN adalah profesi yang pendapatannya tidak terdampak pandemi COVID-19. Hal itu berbanding terbalik dengan profesi lainnya yang terdampak langsung pandemi.



"ASN adalah profesi yang tidak terpengaruh pendapatannya oleh COVID-19. Swasta-swasta turun karena ekonomi turun, ASN stabil. Jadi kalau hanya THR -nya kurang sedikit, bela negara lah dengan berkorban," sindir Kang Emil.

Kang Emil menegaskan, di tengah situasi dan kondisi ekonomi yang serba sulit akibat pandemi COVID-19 saat ini, sebaiknya ASN tidak menyampaikan tuntutan yang dinilainya tidak etis itu.

"Bagi anda yang nulis di petisi, saya kira kurang bijak . Zaman lagi susah, uang juga tidak banyak. Jangan menuntut hal yang menurut saya tidak pada etikanya. Dituntut bela negaranya. Hanya dengan menerima begitu saja masa tidak bisa, kan nggak disuruh perang," tandas Kang Emil.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2535 seconds (0.1#10.140)