Ni'matullah Sosialisasikan Nilai Kebangsaan untuk Tangkal Radikalisme
loading...
A
A
A
MAROS - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ni’matullah kembali melaksanakan sosialisasi nilai-nilai kebangsaan di salah satu sekolah di Jalan Taqwa, Kelurahan Baju Bodoa, Maros Baru.
Ketua Partai Demokrat Sulsel itu mengatakan, sosialisasi kebangsaan itu merupakan salah satu tugas dari anggota DPRD Sulsel yang tujuannya untuk merajuk kebersamaan dan menguatkan solidaritas sosial.
Tak hanya itu, kata dia, salah satu tujuan sosialisasi ini untuk menangkal radikalisme di kalangan masyarakat. Tak dipungkiri, pelaku aksi teroris dan gerbong teroris di Sulsel ini berasal dari beberapa daerah yang dihimpun.
"Jadi selain karena tugas, sosialisasi ini juga diniatkan sebagai ajang silaturahmi dengan warga. Saya sangat bahagia karena ini lokasi kedua saya sosialisasi, sebelumnya di Pangkep," katanya, Senin (19/04/2021).
Menurutnya, potensi konflik yang terjadi di wilayah Maros sendiri terbilang masih sangat terkontrol. Seperti konflik Pilkada yang dengan cepat mencair karena dibarengi perilaku politisi yang sangat dewasa.
"Di Maros ini seperti potensi konflik Pilkada yah memang tetap ada tapi masih terkontrol dengan baik. Nah makanya dengan sosialisasi ini kita ingin lebih mempererat lagi jalinan kebangsaan," terangnya.
Selain hal itu, Ni'matullah juga menyinggung soal peristiwa bom bunuh diri di gereja Katedral yang dilakukan oleh sepasang suami istri. Menurutnya, faham radikalisme yang berujung pada kebecianlah yang akan membuat seseorang menjadi pelaku teror.
"Kita ingat bagaimana peristiwa bom bunuh diri di Katedral, radikalisme ini harus kita kikis dengan salah satunya sosialisasi pemahaman kebangsaan, bahwa kita satu bangsa tidak boleh saling menyakiti," ujarnya.
Selain di Maros dan Pangkep, Sosialisasi nilai kebangsaan itu juga rencananya akan kembali digelar oleh Ni'matullah di Barru dan juga Parepare.
Ketua Partai Demokrat Sulsel itu mengatakan, sosialisasi kebangsaan itu merupakan salah satu tugas dari anggota DPRD Sulsel yang tujuannya untuk merajuk kebersamaan dan menguatkan solidaritas sosial.
Tak hanya itu, kata dia, salah satu tujuan sosialisasi ini untuk menangkal radikalisme di kalangan masyarakat. Tak dipungkiri, pelaku aksi teroris dan gerbong teroris di Sulsel ini berasal dari beberapa daerah yang dihimpun.
"Jadi selain karena tugas, sosialisasi ini juga diniatkan sebagai ajang silaturahmi dengan warga. Saya sangat bahagia karena ini lokasi kedua saya sosialisasi, sebelumnya di Pangkep," katanya, Senin (19/04/2021).
Menurutnya, potensi konflik yang terjadi di wilayah Maros sendiri terbilang masih sangat terkontrol. Seperti konflik Pilkada yang dengan cepat mencair karena dibarengi perilaku politisi yang sangat dewasa.
"Di Maros ini seperti potensi konflik Pilkada yah memang tetap ada tapi masih terkontrol dengan baik. Nah makanya dengan sosialisasi ini kita ingin lebih mempererat lagi jalinan kebangsaan," terangnya.
Selain hal itu, Ni'matullah juga menyinggung soal peristiwa bom bunuh diri di gereja Katedral yang dilakukan oleh sepasang suami istri. Menurutnya, faham radikalisme yang berujung pada kebecianlah yang akan membuat seseorang menjadi pelaku teror.
"Kita ingat bagaimana peristiwa bom bunuh diri di Katedral, radikalisme ini harus kita kikis dengan salah satunya sosialisasi pemahaman kebangsaan, bahwa kita satu bangsa tidak boleh saling menyakiti," ujarnya.
Selain di Maros dan Pangkep, Sosialisasi nilai kebangsaan itu juga rencananya akan kembali digelar oleh Ni'matullah di Barru dan juga Parepare.
(agn)