Sekolah Damai Perkuat Generasi Muda dari Bahaya Intolerasi dan Bullying

Jum'at, 08 November 2024 - 17:35 WIB
loading...
Sekolah Damai Perkuat...
Pembukaan workshop Pelajar Cerdas Cinta Damai, Tolak Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying yang berlangsung di Pondok Pesantren IMMIM Putra Makassar, Rabu (6/11/2024). FOTO/IST
A A A
MAKASSAR - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berinovasi dalam memperkuat generasi muda dalam rangka pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Salah satu inisiatif yang diluncurkan adalah program Sekolah Damai, bertujuan memberikan pendidikan perdamaian kepada siswa dan santri di tingkat SMA dan MA sederajat. Program ini mengajak para pelajar untuk melawan tiga dosa besar yang dianggap sebagai ancaman utama bagi dunia pendidikan di Indonesia, yakni intoleransi, kekerasan, dan bullying.

Direktur Pencegahan BNPT Irfan Idris menyampaikan, Sekolah Damai adalah salah satu dari tujuh program prioritas BNPT pada 2024. Ia berharap, melalui program ini, siswa, santri, serta para pendidik dapat membangun kesadaran dan keterampilan dalam menanggulangi masalah intoleransi, kekerasan, dan bullying yang semakin meresahkan di lingkungan pendidikan.

"Intoleransi, kekerasan, dan bullying adalah momok yang menghambat proses belajar mengajar. Ketiga hal ini juga dapat menjadi cikal bakal radikalisasi dan terorisme. Dengan Sekolah Damai, kami ingin mengajak seluruh pelajar dan tenaga pendidikan untuk mengedepankan nilai-nilai perdamaian," kata Prof Irfan dalam pembukaan workshop Pelajar Cerdas Cinta Damai, Tolak Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying yang berlangsung di Pondok Pesantren IMMIM Putra Makassar, Rabu (6/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Irfan menekankan pentingnya memahami agama secara moderat dan menghindari sikap ekstrem yang dapat berujung pada kekerasan. Ia juga memberikan contoh bahwa ajaran agama tidak mengajarkan kekerasan, apalagi pembunuhan atas nama agama. Menurutnya, kelompok-kelompok yang salah memahami pesan agama dan justru mengatasnamakan jihad untuk melakukan aksi terorisme, adalah contoh dari pengaruh pemahaman yang tidak tepat tentang ajaran agama.

Irfan juga mengungkapkan kekhawatirannya terhadap hasil survei Setara Institute yang menunjukkan bahwa sebagian besar generasi muda merasa Pancasila bukan ideologi tetap bagi Indonesia. Survei tersebut mencatat bahwa 83,3% generasi muda percaya Pancasila bisa diganti, dan 56,3% mendukung agar hukum agama menjadi dasar bernegara. Hal ini, menurutnya, perlu menjadi perhatian serius karena Indonesia sebagai negara bangsa, bukan negara agama.

"Generasi muda harus memahami bahwa Pancasila adalah dasar negara yang sudah disepakati oleh para pendiri bangsa. Dalam Pancasila terkandung nilai-nilai agama yang bisa diterima oleh semua umat beragama," katanya.

Selain itu, workshop yang dihadiri oleh 300 peserta, terdiri dari 235 santri Ponpes IMMIM dan 65 siswa dari berbagai sekolah di sekitar Makassar, juga menghadirkan narasumber yang memberikan wawasan penting bagi peserta. Salah satunya adalah Suryadi Mas'ud, seorang mantan napi terorisme yang kini aktif dalam program deradikalisasi.

Suryadi berbagi kisahnya tentang bagaimana ia terjerumus ke dalam paham radikal sejak remaja. Ia menceritakan pengalamannya sebagai bagian dari kelompok teroris dan keterlibatannya dalam sejumlah aksi teror, termasuk serangan bom di Bali. Suryadi mengingatkan para pelajar untuk tidak mudah terpengaruh oleh paham radikal dan untuk menjauhi kelompok yang menyebarkan ideologi kekerasan.

"Perbedaan itu adalah sunatullah. Kita harus bangga dengan keragaman Indonesia. Cintailah negara kita, cintailah orang tua dan guru, meskipun mereka punya kesalahan. Jangan mudah terprovokasi oleh kebencian," pesan Suryadi kepada para peserta.

Kegiatan Sekolah Damai ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, dan Duta Damai Sulawesi Selatan. Sebagai bagian dari kegiatan, para peserta juga berpartisipasi dalam lomba menggambar bertema Tolak Intoleransi, Kekerasan, dan Bullying dengan menggunakan ember sebagai media.

Kehadiran para narasumber dan kolaborasi berbagai instansi dalam acara ini menegaskan komitmen BNPT dan seluruh pihak terkait untuk terus berupaya menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih damai, bebas dari intoleransi, kekerasan, dan bullying, serta lebih mendekatkan generasi muda dengan nilai-nilai perdamaian yang sesuai dengan ideologi Pancasila.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sahroni Soroti Pemukulan...
Sahroni Soroti Pemukulan di Turnamen Basket Siswa Bogor: Jangan Lindungi Pelaku!
Kronologi Bullying Empat...
Kronologi Bullying Empat Remaja Perempuan di Malang yang Bikin Heboh
Aksi Bullying 3 Remaja...
Aksi Bullying 3 Remaja Perempuan Gegerkan Kabupaten Malang
Kapolda Babel Irjen...
Kapolda Babel Irjen Pol Hendro Pandowo Jenguk Korban Bullying di RS Siaga Raya
DPR Dorong BNPT Sinergi...
DPR Dorong BNPT Sinergi dengan Pemda Perbanyak Ruang Lintas Agama
Kasus Bullying dan Pemerasan...
Kasus Bullying dan Pemerasan dr. Aulia Risma, Polda Jateng: Nilainya Capai Rp2 Miliar per Semester
Polda Jateng Cegah 3...
Polda Jateng Cegah 3 Dokter Tersangka Bullying dan Pemerasan Aulia Risma ke Luar Negeri
Profil Taufik Eko Nugroho,...
Profil Taufik Eko Nugroho, Kaprodi Anestesiologi FK Undip Tersangka Kematian Dokter Aulia Risma
Keluarga Aulia Risma...
Keluarga Aulia Risma Desak Izin Praktik 3 Dokter Undip Tersangka Pemerasan dan Bullying Dicabut
Rekomendasi
Gelar RUPST, BRI Bagi...
Gelar RUPST, BRI Bagi Dividen Rp51,73 Triliun hingga Ganti Susunan Pengurus
Delon dan Selebritas...
Delon dan Selebritas Tanah Air Ramaikan Play Like Pro, Dukung Kebangkitan Biliar Indonesia
Awas Garuda! Bahrain...
Awas Garuda! Bahrain Bisa Jadi Sandungan Tak Terduga di SUGBK
Berita Terkini
Mudik Lebaran, 157.372...
Mudik Lebaran, 157.372 Orang dan 36.061 Kendaraan dari Jawa Menyeberang ke Sumatera
1 jam yang lalu
Demo Tolak UU TNI Berujung...
Demo Tolak UU TNI Berujung Gedung DPRD Kota Malang Dibakar, Ketua Dewan Ungkap Estimasi Kerugian
1 jam yang lalu
Senang Bermain dan Silaturahmi...
Senang Bermain dan Silaturahmi dengan MNC Peduli, Santri Taman Asuhan Aisyiyah Menteng Harap MNC Group Lebih Maju
2 jam yang lalu
52 Titik Putar Balik...
52 Titik Putar Balik di Pantura Bekasi Ditutup selama Mudik Lebaran 2025
2 jam yang lalu
Asahan Gempar! Mayat...
Asahan Gempar! Mayat Pasutri Ditemukan Membusuk di Atas Kasur, Terungkap Penyebabnya
3 jam yang lalu
MNC Vision dan MNC Peduli...
MNC Vision dan MNC Peduli Salurkan Bantuan, Rumah Singgah ASF: Sangat Bermanfaat bagi Pasien
3 jam yang lalu
Infografis
Rencana AS Keluar dari...
Rencana AS Keluar dari NATO dan PBB Didukung Elon Musk
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved