Gempar Kejadian Langka di Agam, Bunga Bangkai Berhasil Berbuah
loading...
A
A
A
AGAM - Warga Jorong Bukik Aia Tabik, Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat menemukan bunga bangkai sudah berbuah. Kejadian ini merupakan kejadian langka, biasanya bunga bankai (Amorphophallus Titanum) hanya sampai kelopak kemudian mati.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Bukittinggi, Vera Ciko saat dihubungi mengakui ada kejadian langka di wilayah kerjanya di Nagari Koto Tangah.
Baca juga: Janda Sebatang Kara di Lamongan Tewas Terpanggang Bersama Rumahnya
“Awalnya bunga bangkai itu ditemukan warga , kemudian melaporkan kepada kita beberapa hari lalu. Mendapat laporan tersebut kita turun ke lokasi dan menemukan bungai bangkai itu berbuah dan memiliki tandan,” ungkap, Rabu (14/4/2021).
Kata Ciko, lokasi penemuan bunga tersebut berjarak sekira 3 kilometer dari pemukiman warga. "Warga sudah paham bunga itu dilindungi negara, sehingga mereka ikut menjaganya," katanya.
Baca juga: Survei Ini Mengejutkan, Partai Demokrat Ternyata Kurang Diminati Milenial
Buah bunga bangkai itu memiliki biji yang diperkirakan sebesar buah pinang dengan warna merah. Panjang tandan bunga bangkai itu 179 centimeter dengan lingkaran batang atau diameter 40 centimeter.
“Buah sangat besar sekali dan belum masak. Untuk bisa berbuah awal berbunga hingga berbuah bisa memakan waktu kurang lebih enam bulan. Kalau sudah masak warna akan merah tua,” tutur Ciko.
Saat ini kata Ciko, bunga bangkai itu tidak mempunyai kelopak atau daunnya, bunga itu tinggal buahnya dan batang sebagai tandannya. “Kalau bungai bangkai biasa umurnya setelah mekar itu hanya 10 hari, tapi kalau disini bunga bangkai itu tumbuh baik dan berbuah dan ini peristiwa langka dan unik. Kita perkirakan buah bunga bangkai ini akan bertahan 2,5 bulan dan mati,” tutupnya.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resort Bukittinggi, Vera Ciko saat dihubungi mengakui ada kejadian langka di wilayah kerjanya di Nagari Koto Tangah.
Baca juga: Janda Sebatang Kara di Lamongan Tewas Terpanggang Bersama Rumahnya
“Awalnya bunga bangkai itu ditemukan warga , kemudian melaporkan kepada kita beberapa hari lalu. Mendapat laporan tersebut kita turun ke lokasi dan menemukan bungai bangkai itu berbuah dan memiliki tandan,” ungkap, Rabu (14/4/2021).
Kata Ciko, lokasi penemuan bunga tersebut berjarak sekira 3 kilometer dari pemukiman warga. "Warga sudah paham bunga itu dilindungi negara, sehingga mereka ikut menjaganya," katanya.
Baca juga: Survei Ini Mengejutkan, Partai Demokrat Ternyata Kurang Diminati Milenial
Buah bunga bangkai itu memiliki biji yang diperkirakan sebesar buah pinang dengan warna merah. Panjang tandan bunga bangkai itu 179 centimeter dengan lingkaran batang atau diameter 40 centimeter.
“Buah sangat besar sekali dan belum masak. Untuk bisa berbuah awal berbunga hingga berbuah bisa memakan waktu kurang lebih enam bulan. Kalau sudah masak warna akan merah tua,” tutur Ciko.
Saat ini kata Ciko, bunga bangkai itu tidak mempunyai kelopak atau daunnya, bunga itu tinggal buahnya dan batang sebagai tandannya. “Kalau bungai bangkai biasa umurnya setelah mekar itu hanya 10 hari, tapi kalau disini bunga bangkai itu tumbuh baik dan berbuah dan ini peristiwa langka dan unik. Kita perkirakan buah bunga bangkai ini akan bertahan 2,5 bulan dan mati,” tutupnya.
(msd)