Abdul Hayat Dorong Pelaku UMKM di Sulsel Melek Digital
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani , membuka rapat fasilitasi kebijakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis digital di Hotel Gammara, Selasa (6/4/2021). Rapat yang mengangkat tema "Transformasi UMKM melalui optimalisasi digital" ini akan berlangsung selama hingga 7 April 2021.
Rapat fasilitasi ini juga dihadiri Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemprov Sulsel , Since Erna Lamba, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten/kota se-Sulsel.
Dalam sambutannya, Abdul Hayat mengatakan, UMKM ini salah satu roda penggerak perekonomian di Sulsel, karena selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Untuk itu, di masa pandemi Covid-19 ini, UMKM dituntut melakukan transformasi digital agar dapat memasarkan produknya.
Untuk itu, kata Hayat , Pemprov Sulsel selalu mendorong UMKM yang memiliki daya saing serta berbasis digital. Sebab, di Sulsel terdapat 1,2 juta pelaku UMKM . Sementara yang sudah memanfaatkan teknologi digital, hanya 10 persen atau kurang lebih 120 ribu lebih pelaku UMKM .
"Kondisi perekonomian di Sulsel tahun 2020 mengalami kontraksi -0,70 persen, namun itu masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai -2,07 persen," ungkap Abdul Hayat .
Ia memaparkan, inflasi di Sulsel 2,04 persen tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yakni 2,35 persen. Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi kabupaten/kota di Sulsel.
Menurut Abdul Hayat, masih banyak UMKM y ang bermasalah padasumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi berbasis digital. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu dilatih dan dididik untuk menguasai teknologi digital agar produknya dapat dipasarkan secara lokal, nasional bahkan internasional.
Ia juga mengutip perkataan Gubernur Sulsel yang terdahulu yakni Prof Amiruddin, bahwa orang yang berkualitas bukan ditentukan dari latar belakang pendidikan. Tapi orang-orang yang diserahi tugas tanggung jawab dan melaksanakan tepat waktu, bukan suka menunda-nunda.
Rapat fasilitasi ini juga dihadiri Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemprov Sulsel , Since Erna Lamba, serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM kabupaten/kota se-Sulsel.
Dalam sambutannya, Abdul Hayat mengatakan, UMKM ini salah satu roda penggerak perekonomian di Sulsel, karena selalu tumbuh dan meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Untuk itu, di masa pandemi Covid-19 ini, UMKM dituntut melakukan transformasi digital agar dapat memasarkan produknya.
Untuk itu, kata Hayat , Pemprov Sulsel selalu mendorong UMKM yang memiliki daya saing serta berbasis digital. Sebab, di Sulsel terdapat 1,2 juta pelaku UMKM . Sementara yang sudah memanfaatkan teknologi digital, hanya 10 persen atau kurang lebih 120 ribu lebih pelaku UMKM .
"Kondisi perekonomian di Sulsel tahun 2020 mengalami kontraksi -0,70 persen, namun itu masih lebih baik dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai -2,07 persen," ungkap Abdul Hayat .
Ia memaparkan, inflasi di Sulsel 2,04 persen tahun 2020 lebih rendah dibandingkan tahun 2019 yakni 2,35 persen. Pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi kabupaten/kota di Sulsel.
Menurut Abdul Hayat, masih banyak UMKM y ang bermasalah padasumber daya manusia (SDM) yang menguasai teknologi berbasis digital. Oleh karena itu, pelaku UMKM perlu dilatih dan dididik untuk menguasai teknologi digital agar produknya dapat dipasarkan secara lokal, nasional bahkan internasional.
Ia juga mengutip perkataan Gubernur Sulsel yang terdahulu yakni Prof Amiruddin, bahwa orang yang berkualitas bukan ditentukan dari latar belakang pendidikan. Tapi orang-orang yang diserahi tugas tanggung jawab dan melaksanakan tepat waktu, bukan suka menunda-nunda.