Ribuan Pengasuh dan Pendidik Pesantren di Sumatera Selatan Jalani Vaksinasi COVID-19
loading...
A
A
A
PALEMBANG - Pemprov Sumatera Selatan, mulai melakukan vaksinasi COVID-19 kepada para pengasuh dan tenaga kependidikan di pondok pesantren. Hal ini dilakukan sebagai upaya mempercepat kembalinya aktivitas pendidikan di pesantren, mengingat sudah satu tahun lebih ikut terdampak pandemi COVID-19 .
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menjelaskan, pengasuh dan tenaga pendidikan di pesantren merupakan bagian dari pelayan publik yang menjadi prioritas untuk menerima vaksinasi COVID-19 .
"Titik vaksinasi ini dimulai dari Pesantren Modern Sultan Mahmud Badaruddin II, di Kelurahan Talang Jambe, Kota Palembang. Ada sebanyak 416 pondok pesantren di Sumatera Selatan, dan tercatat ada sekitar 8.320 orang pengasur serta tenaga pendidik pesantren yang akan divaksinasi secara bertahap," tuturnya.
Mulai awal april ini, menurut Herman, Pemprov Sumatera Selatan, juga akan melakukan survei tentang imunitas masyarakat Sumatera Selatan, yang dilakukan dengan menggunakan metode statistik.
Pemprov Sumatera Selatan, akan menggandeng lembaga survei independen yang memang ahlinya untuk mengukur, dan mencari sasaran secara acak minimal 1.000 orang. Selanjutnya membawa sasarannya ke laboratorium. "Ini pijakan kita untuk mengatur kegiatan belajar mengajar, dan mengatur kegiatan masyarakat," tegasnya.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru menjelaskan, pengasuh dan tenaga pendidikan di pesantren merupakan bagian dari pelayan publik yang menjadi prioritas untuk menerima vaksinasi COVID-19 .
"Titik vaksinasi ini dimulai dari Pesantren Modern Sultan Mahmud Badaruddin II, di Kelurahan Talang Jambe, Kota Palembang. Ada sebanyak 416 pondok pesantren di Sumatera Selatan, dan tercatat ada sekitar 8.320 orang pengasur serta tenaga pendidik pesantren yang akan divaksinasi secara bertahap," tuturnya.
Baca Juga
Mulai awal april ini, menurut Herman, Pemprov Sumatera Selatan, juga akan melakukan survei tentang imunitas masyarakat Sumatera Selatan, yang dilakukan dengan menggunakan metode statistik.
Pemprov Sumatera Selatan, akan menggandeng lembaga survei independen yang memang ahlinya untuk mengukur, dan mencari sasaran secara acak minimal 1.000 orang. Selanjutnya membawa sasarannya ke laboratorium. "Ini pijakan kita untuk mengatur kegiatan belajar mengajar, dan mengatur kegiatan masyarakat," tegasnya.
Lihat Juga: AstraZeneca Tuai Polemik Usai Kasus Pembekuan Darah, BPOM: Sudah Tak Beredar di Indonesia
(eyt)