Baca juga: Kisah Cinta Patih Gajah Mada dengan 3 Wanita
Dalam satu kedipan mata, raga Aguno tiba-tiba berpindah ke dalam rumah. Semuanya berlangsung senyap, tanpa suara. Kisah kesaktian Aguno ini, juga didengar oleh Tatok (52) warga Desa Kalipucung, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, saat masih duduk di bangku madrasah ibtidaiyah.
Di dalam rumah yang disatroni, Maling Aguno beroperasi dengan leluasa. Uang, perhiasan, permata, dan semua barang berharga milik orang kaya, digasak habis. Saat aksi berlangsung, si empunya rumah terlelap dalam tidurnya.
Baca Juga:
Sementara para penjaga rumah orang kaya tersebut, terlena dalam canda tawa mereka, dan tak pernah menyadari rumah majikannya telah diobok-obok Aguno . Sampai Maling Aguno angkat kaki, mereka belum menyadari tempat tinggal majikannya baru saja disatroni pencuri. "Saya mendengar kisah Maling Aguno sedari kecil," tutur Tatok.
Baca juga: Usai Diusir Pemerintah Papua Nugini, Kini Gubernur Lukas Enembe Terancam Diberhentikan
Tatok mengaku terkesima dengan kisah Maling Aguno . Tidak hanya kesaktian bisa masuk lubang ventilasi yang tersorot cahaya. Ilmu sekali pukul dan musuh seketika rebah binasa, juga menarik minatnya. Termasuk kedidagyaan Maling Aguno yang kebal terhadap segala jenis senjata. Tatok mengaku diam-diam sempat berusaha mempelajarinya.
"Asal ada sorot cahaya. Maling Aguno katanya bisa memasuki lubang sekecil apapun," tambahnya. Kisah Maling Aguno didengar cukup akrab di lingkungan masyarakat Kabupaten Blitar. Cerita itu menyebar dari mulut ke mulut. Selalu mendapat tempat disetiap generasi.