Antisipasi Teror, 1.114 Personel Dikerahkan Amankan Misa Tri Hari Suci Paskah di Sleman
loading...
A
A
A
SLEMAN - Mengantsipasi terjadinya aksi teror saat misa Tri Hari Suci Paskah (Kamis Putih, Jumat Agung , Sabtu dan Minggu Paskah), Polres Sleman, bersama tim penjinak bom (Jibom) Satbrimob Polda DIY, melakukan sterilisasi geraja yang ada di Sleman, Kamis (1/4/2021).
Sterilisasi itu salah satunya dilakukan di Gereja Keluarga Kudus Banteng, Jalan Kaliurang Km 7,5 Ngabean Kulon, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Sterilisasi dilakukan untuk memastikan keamanan tempat ibadah tersebut. Sehingga saat pelaksaan misa Tri Hari Suci Paskah 2021 berjalan lancar dan aman.
Petugas dengan alat pendeteksi logam dan senter menyisir semua ruangan , baik di dalam maupun luar gereja. Untuk dalam gereja mulai dari pintu masuk, tempat duduk umat, altar dan ruang-ruang lain, seperti pastoran, gudang termasuk toilet gereja, serta taman yang ada di sisi kiri ruang misa. Untuk yang di luar gereja, di antaranya di sudut-sudut bangunan, taman dan tempat parkir.
Kabagops Polres Sleman, Kompol Danang Kuntadi mengatakan, kegiatan sterilisasi merupakan standar opersional prosedur (SOP) tetap, terutama untuk mengantisipasi kejadian yang dapat mengusik dalam pelaksaaan ibadah. Sehingga memberikan rasa aman saat umat melaksanakan ibadah misa. "Ada 81 gereja di Sleman, 20 di antaranya merupakan gereja besar dan menjadi target sterilisasi," katanya.
Menurut Danang untuk pengamanan ibadah misa Tri Hari Suci Paskah , menerjunkan 1.114 personel dibantu peronel dari TNI, dan ormas, termasuk pengamanan interen dari gereja dan masyarakat setempat. Untuk pengamanan dilakukan sebelum saat dan sesudah pelaksanaan misa. "Pengamanan di setiap gereja kami tempatkan 10 personel," ungkapnya.
Romo Paroki Gereja Keluarga Kudus Banteng, Romo Matheus Wahyudi MSF mengatakan, untuk ibadah misa Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katolik Keluarga Kudus Banteng, akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.
Umat yang hadir saat misa, harus sudah terdaftar. Saat datang ada pengecekan suhu dan barcode tentang nama serta nomor tempat duduk umat. Sehingga jika terjadi penularan COVID-19 akan mempermudah tracing.
Selain itu agar tidak terjadi kerumunan saat ibadah misa dibagi per wilayah. Masing-masing sesi sekitar 230 umat atau separuh dari kapasitas Gereja. "Gereja Banteng ada 12 wilayah dengan total umat sekitar 5.000-an orang," terangnya.
Sterilisasi itu salah satunya dilakukan di Gereja Keluarga Kudus Banteng, Jalan Kaliurang Km 7,5 Ngabean Kulon, Sinduharjo, Ngaglik, Sleman. Sterilisasi dilakukan untuk memastikan keamanan tempat ibadah tersebut. Sehingga saat pelaksaan misa Tri Hari Suci Paskah 2021 berjalan lancar dan aman.
Petugas dengan alat pendeteksi logam dan senter menyisir semua ruangan , baik di dalam maupun luar gereja. Untuk dalam gereja mulai dari pintu masuk, tempat duduk umat, altar dan ruang-ruang lain, seperti pastoran, gudang termasuk toilet gereja, serta taman yang ada di sisi kiri ruang misa. Untuk yang di luar gereja, di antaranya di sudut-sudut bangunan, taman dan tempat parkir.
Kabagops Polres Sleman, Kompol Danang Kuntadi mengatakan, kegiatan sterilisasi merupakan standar opersional prosedur (SOP) tetap, terutama untuk mengantisipasi kejadian yang dapat mengusik dalam pelaksaaan ibadah. Sehingga memberikan rasa aman saat umat melaksanakan ibadah misa. "Ada 81 gereja di Sleman, 20 di antaranya merupakan gereja besar dan menjadi target sterilisasi," katanya.
Menurut Danang untuk pengamanan ibadah misa Tri Hari Suci Paskah , menerjunkan 1.114 personel dibantu peronel dari TNI, dan ormas, termasuk pengamanan interen dari gereja dan masyarakat setempat. Untuk pengamanan dilakukan sebelum saat dan sesudah pelaksanaan misa. "Pengamanan di setiap gereja kami tempatkan 10 personel," ungkapnya.
Romo Paroki Gereja Keluarga Kudus Banteng, Romo Matheus Wahyudi MSF mengatakan, untuk ibadah misa Tri Hari Suci Paskah di Gereja Katolik Keluarga Kudus Banteng, akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat.
Umat yang hadir saat misa, harus sudah terdaftar. Saat datang ada pengecekan suhu dan barcode tentang nama serta nomor tempat duduk umat. Sehingga jika terjadi penularan COVID-19 akan mempermudah tracing.
Selain itu agar tidak terjadi kerumunan saat ibadah misa dibagi per wilayah. Masing-masing sesi sekitar 230 umat atau separuh dari kapasitas Gereja. "Gereja Banteng ada 12 wilayah dengan total umat sekitar 5.000-an orang," terangnya.
(eyt)