DLH Sumut Akan Mengusut Penyebab Sampah di Sungai Bedera
loading...
A
A
A
BELAWAN - Tumpukan sampah yang menggenangi Sungai Bedera , Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan mendapat perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumatera Utara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, T Amri bersama Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Zulfahri Siagian bersama Plt Lurah Terjun, Elias Padang mengecek ke lokasi sampah yang menggenangi di Sungai Berdera, Senin (22/3/2021). Baca juga: Lagi, Sampah di Sungai Berdera Gemparkan Warga Medan dan Ganggu Nelayan
"Melihat kondisi sampah ini. Kita akan membuat tim untuk pengusut penyebab sampah dan dampak terhadap Sungai ini. Pengusutan dilakukan akan melibatkan Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang," kata Kadis DLH Sumut, T Amri.
Apapun indikasi penyebab dari tumpukan sampah, lanjut Amri, ia berharap kepada Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang untuk melakukan normalisasi sungai tersebut. Harapannya, dengan normlisasi dapat menata sungai lebih baik untuk kepentingan masyarakat. "Jadi, yang pertama nantinya akan kita dorong untuk dilakukan normalisasi," pungkasnya.
Disinggung apabila hasil pengusutan adanya unsur kesengajaan membuang sampah, apa tindak lanjutnya. Amri mengaku, ia akan melihat dari rekomendasi dari tim, apabila ada ditemukan unsur - unsur yang menyalah akan diambil tindakan tegas untuk memberikan efek jera bagi orang yang tidak bertanggung jawab.
"Yang jelas, pasti ada tindakan yang kita lakukan. Tapi kita masih kita usut, dari bentuk sampah ini dari rumah tangga. Apakah masyarakat yang membuang, pengumpul botot atau petugas kebersihan yang sengaja membuang ke sungai. Untuk lebih jelas, kita tunggu hasil rekomendasi dari tim," jelas Amri.
Sementara, Ketua HNSI Sumut, Zulfahri Siagian mengungkapkan, dirinya sangat miris dengan kondisi Sungai Bedera yang tercemar sampah. Sebab, tepat peringatan hari air sedunia, telah mencoreng keindahan Sungai Bedera bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, katanya, dampak dari sampah yang tercemar ke sungai tidak dapat digunakan masyarakat untuk mencuci dan mandi. Bahkan, pencemaran sampah yang menumpuk dan menimbukam bau busuk akan mengakibatkan ikan tidak berkembang dan mati.
"Kita berharap, setelah sampah ini dibersihkan. Kepada wali kota untuk dapat melakukan normalisasi sungai ini, kami dari HNSI siap mendukung untuk merawat sungai ini," ungkap Zulfahri Siagian.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, T Amri bersama Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut, Zulfahri Siagian bersama Plt Lurah Terjun, Elias Padang mengecek ke lokasi sampah yang menggenangi di Sungai Berdera, Senin (22/3/2021). Baca juga: Lagi, Sampah di Sungai Berdera Gemparkan Warga Medan dan Ganggu Nelayan
"Melihat kondisi sampah ini. Kita akan membuat tim untuk pengusut penyebab sampah dan dampak terhadap Sungai ini. Pengusutan dilakukan akan melibatkan Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang," kata Kadis DLH Sumut, T Amri.
Apapun indikasi penyebab dari tumpukan sampah, lanjut Amri, ia berharap kepada Pemko Medan dan Pemkab Deliserdang untuk melakukan normalisasi sungai tersebut. Harapannya, dengan normlisasi dapat menata sungai lebih baik untuk kepentingan masyarakat. "Jadi, yang pertama nantinya akan kita dorong untuk dilakukan normalisasi," pungkasnya.
Disinggung apabila hasil pengusutan adanya unsur kesengajaan membuang sampah, apa tindak lanjutnya. Amri mengaku, ia akan melihat dari rekomendasi dari tim, apabila ada ditemukan unsur - unsur yang menyalah akan diambil tindakan tegas untuk memberikan efek jera bagi orang yang tidak bertanggung jawab.
"Yang jelas, pasti ada tindakan yang kita lakukan. Tapi kita masih kita usut, dari bentuk sampah ini dari rumah tangga. Apakah masyarakat yang membuang, pengumpul botot atau petugas kebersihan yang sengaja membuang ke sungai. Untuk lebih jelas, kita tunggu hasil rekomendasi dari tim," jelas Amri.
Sementara, Ketua HNSI Sumut, Zulfahri Siagian mengungkapkan, dirinya sangat miris dengan kondisi Sungai Bedera yang tercemar sampah. Sebab, tepat peringatan hari air sedunia, telah mencoreng keindahan Sungai Bedera bagi masyarakat sekitar.
Selain itu, katanya, dampak dari sampah yang tercemar ke sungai tidak dapat digunakan masyarakat untuk mencuci dan mandi. Bahkan, pencemaran sampah yang menumpuk dan menimbukam bau busuk akan mengakibatkan ikan tidak berkembang dan mati.
"Kita berharap, setelah sampah ini dibersihkan. Kepada wali kota untuk dapat melakukan normalisasi sungai ini, kami dari HNSI siap mendukung untuk merawat sungai ini," ungkap Zulfahri Siagian.
(don)