Tahapan Presentasi, 4 Inovasi Luwu Utara Dinilai Unik dan Menarik

Kamis, 18 Maret 2021 - 23:35 WIB
loading...
Tahapan Presentasi,...
Inovator Pemkab Luwu Utara dalam penilaian tahapan presentasi dan wawancara, Kamis (18/3/2021) di Lotus Ballroom B Lantai 2 Four Points by Sheraton Makassar. Foto: Humas Pemkab Luwu Utara
A A A
MAKASSAR - Empat inovasi Luwu Utara mendapat apresiasi dari tim panelis kompetisi inovasi pelayanan publik (KIPP) tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dalam penilaian tahapan presentasi dan wawancara, Kamis (18/3/2021) di Lotus Ballroom B Lantai 2 Four Points by Sheraton Makassar .

Empat inovasi tersebut adalah Peta Baper atau Peta Berbasis Partisipatif (Bappeda), Getar Dilan atau Gerakan Tanam Sayur di Lahan Pekarangan (Dinas Ketahanan Pangan), Kebun Si Pintar atau Siswa Peduli Lingkungan Sekitar (Dinas Pendidikan), dan Rompi KPK atau Kelas Pencegahan Korupsi (Dinas Pendidikan).



Menariknya, usai para inovator melakukan presentasi, dalam sesi tanya jawab berdurasi 20 menit, empat inovasi Luwu Utara dinilai unik dan menarik oleh para panelis. Inovasi Getar Dilan yang dibawakan Alauddin Sukri dinilai sebagai inovasi yang memiliki manfaat yang luar biasa. Selain karena inovasi ini nonbudgeting, juga inovasi ini memiliki tujuan untuk menurunkan angka rumah tangga miskin di Luwu Utara.

“Inovasi itu mengeluarkan sedikit mungkin biaya, tapi menghasilkan sesuatu yang besar. Saya kira inovasi ini menarik,” tutur Dermayana Arsal, salah seorang panelis dari Pemprov Sulsel .

Panelis lainnya, Sarwansa dari NGO Kompak, malah memberikan masukan agar inovasi ini bisa lebih memiliki dampak positif yang lebih luas lagi. Ia menyarankan, inovasi Getar Dilan ini mengombinasikan antara tanaman sayuran dan tanaman obat keluarga .

“Inovasi ini akan lebih unik jika dikombinasikan antara tanaman sayuran dan tanaman obat keluarga atau tanaman herbal. Kita harus tunjukkan keunikan itu. Saya teringat kata-kata Dilan. Rindu itu berat, kamu pasti tidak sanggup, cukup aku saja yang lakukan,” ucap Sarwan tersenyum.



Inovasi kedua yang tampil adalah Kebun Si Pintar. Inovasi ini dibawakan dengan menarik oleh Suharto. Inovasi ini juga mendapat apresiasi dari para panelis karena merupakan kombinasi atau perpaduan antara teori dan praktek di kalangan anak-anak sekolah atau peserta didik di tingkat SD.

“Inovasi ini saya lihat sangat mengedukasi anak-anak sekolah, khususnya terkait materi muatan lokal perkebunan dan peduli lingkungan. Bagaimana anak-anak diajak terlibat aktif dalam mengelola kebun, dan yang paling unik adalah karena menyasar anak sekolah yang kurang mampu,” tutur panelis, Sarwan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5389 seconds (0.1#10.140)