Tahapan Presentasi, 4 Inovasi Luwu Utara Dinilai Unik dan Menarik
loading...
A
A
A
Inovasi ketiga yang tampil adalah Peta Baper yang dibawakan Ikbal Cahyadi. Oleh panelis, inovasi ini disebut unik dan menarik karena melibatkan partisipasi masyarakat di desa. Selain itu, baru kali pertama Bappeda menghadirkan inovasi. Di mana inovasi selalu berasal dari Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan.
“Keunikan inovasi Peta Baper adalah karena menggunakan pendekatan partisipatif, melibatkan tokoh masyarakat desa serta para pemangku kepentingan lainnya yang ada di desa,” jelas Ahmar.
Senada Ahmar, panelis lainnya, Lukman, juga memuji inovasi ini. “Inovasi ini kelihatannya sederhana, tapi tuntas. Ini yang membuat inovasi Peta Baper menarik,” kata Lukman.
Bahkan panelis lainnya, Sarwan, dari NGO Kompak, menilai Peta Baper sebagai inovasi yang sangat unik dan menarik. “Selain karena melibatkan partisipasi masyarakat, inovasi ini juga menggunakan dana desa, menggunakan perencanaan desa dan penganggaran desa melalui APBDes, serta dikerja bukan hanya Bappeda, tetapi ada kolaborasi lintas sektor,” jelas Sarwan.
Inovasi terakhir adalah Rompi KPK. Meski terakhir, Inovasi ini mengundang applaus dari semua panelis. Selain judul inovasinya unik, yang membuat para panelis tertarik dengan inovasi ini adalah karena inovasi ini memberikan sentuhan pembangunan karakter sejak dini.
“Meski agak sensi sedikit, tapi inovasi ini unik dan menarik karena kita diajak untuk membangun karakter sejak dini,” kata panelis, Ahmar.
Meski begitu, para panelis lain juga memberikan saran agar tetap berhati-hati menggunakan kata korupsi bagi anak-anak yang masih usia dini.“Jangan ajari anak dengan kata korupsi . Alangkah baiknya kata korupsi dihindari meski itu ada kata anti di depannya. Ganti saja kata korupsi dengan pendidikan berani jujur itu benar,” kata panelis, Lukman.
Panelis lainnya, Dermayana, malah memberikan standing ovation terhadap Rompi KPK. “Saya selalu mengapresiasi apapun yang berhubungan dengan pendidikan karakter. Ini penting, terutama di negara kita,” tutup Dermayana.
“Keunikan inovasi Peta Baper adalah karena menggunakan pendekatan partisipatif, melibatkan tokoh masyarakat desa serta para pemangku kepentingan lainnya yang ada di desa,” jelas Ahmar.
Senada Ahmar, panelis lainnya, Lukman, juga memuji inovasi ini. “Inovasi ini kelihatannya sederhana, tapi tuntas. Ini yang membuat inovasi Peta Baper menarik,” kata Lukman.
Bahkan panelis lainnya, Sarwan, dari NGO Kompak, menilai Peta Baper sebagai inovasi yang sangat unik dan menarik. “Selain karena melibatkan partisipasi masyarakat, inovasi ini juga menggunakan dana desa, menggunakan perencanaan desa dan penganggaran desa melalui APBDes, serta dikerja bukan hanya Bappeda, tetapi ada kolaborasi lintas sektor,” jelas Sarwan.
Inovasi terakhir adalah Rompi KPK. Meski terakhir, Inovasi ini mengundang applaus dari semua panelis. Selain judul inovasinya unik, yang membuat para panelis tertarik dengan inovasi ini adalah karena inovasi ini memberikan sentuhan pembangunan karakter sejak dini.
“Meski agak sensi sedikit, tapi inovasi ini unik dan menarik karena kita diajak untuk membangun karakter sejak dini,” kata panelis, Ahmar.
Meski begitu, para panelis lain juga memberikan saran agar tetap berhati-hati menggunakan kata korupsi bagi anak-anak yang masih usia dini.“Jangan ajari anak dengan kata korupsi . Alangkah baiknya kata korupsi dihindari meski itu ada kata anti di depannya. Ganti saja kata korupsi dengan pendidikan berani jujur itu benar,” kata panelis, Lukman.
Panelis lainnya, Dermayana, malah memberikan standing ovation terhadap Rompi KPK. “Saya selalu mengapresiasi apapun yang berhubungan dengan pendidikan karakter. Ini penting, terutama di negara kita,” tutup Dermayana.