Telepon Gelap Bergambar Wabup Ngawi Meminta Transfer Uang Jutaan Rupiah

Kamis, 18 Maret 2021 - 19:26 WIB
loading...
Telepon Gelap Bergambar Wabup Ngawi Meminta Transfer Uang Jutaan Rupiah
Telepon gelap bergambar foto profil Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko menyasar pengurus tempat ibadah di Kabupaten Ngawi, dengan modus meminta kelebihan uang sumbangan yang diberikan. Foto iNews TV/Asfi M
A A A
NGAWI - Telepon gelap bergambar foto profil Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko menyasar pengurus tempat ibadah di Kabupaten Ngawi, dengan modus penipuan meminta kelebihan uang sumbangan yang diberikan.

Penipuan ini diungkap pertama kali oleh Subari seorang takmir Musala Baitus Sajadah Dusun Basri Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi .

Menurut Subari, berawal dari informasi keponakannya di Solo yang mengaku dihubungi Wakil Bupati Ngawi yang hendak menyumbang musala senilai Rp14 juta.

"Sesaat kemudian melalui pesan WA, nomer bergambar mas Antok (sebutan lain Wabup Ngawi) memastikan akan menyumbang musala senilai Rp14 juta dan akan dikirim oleh Sekda," cerita Subari.

Baca: Kelabui Janda, Polisi Gadungan Berpangkat Aiptu Kantongi Rp5,5 Juta


Namun karena takmir Mushola belum mempunyai rekening maka atas saran penelpon gelap tersebut bisa melalui rekening pribadi Subari.

"Saya mulai merasakan kejanggalan ketika belum ada informasi dari e banking miliknya tentang transfer senilai itu, tapi nomer bergambar sang Wabup tersebut mengatakan jika yang ditransfer ternyata kelebihan senilai Rp4 juta dan harus dialokasikan ke sebuah panti asuhan di Sragen," terang Subari sambil menunjukan foto struk tranfer yang dikirim nomer tersebut senilai Rp18 juta berlogo Bank BCA.

Subari kemudian menuturkan juga diberi arahan bagaimana cara mengirim balik kelebihan tersebut, meskipun transfer sang 'Wabup' belum masuk rekeningnya, termasuk memberi talangan dulu dari uang pribadinya.



Atas kejanggalan itu, salah seorang takmir mencoba mencocokan nomer telpon sang wabup yang dia miliki dan ternyata berbeda. Dari sinilah modus tersebut terbongkar.

Dalam klarifikasinya, Dwi Riyanto Jatmiko memastikan jika yang menghubungi takmir musala tersebut bukan dirinya dan memastikan nomer telepon bergambar fotonya itu bukan miliknya.

"Atas informasi yang diterima oleh takmir tersebut saya memastikan itu tidak benar, dan saya merasa dirugikan karena menggunakan nama dan foto saya apalagi itu bukan nomer telpon saya" kata Antok saat dikonfirmasi, Kamis (18/3/2021).

Antok sendiri mengaku sudah melaporkan kepihak kepolisian dan memastikan ada upaya penipuan menyasar pengurus tempat ibadah melaui nomer telpon dengan menempelkan nama dan foto dirinya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2419 seconds (0.1#10.140)