Nama Kodim Gianyar Dicatut untuk Pesan Makanan, Belasan Pengusaha Katering Jadi Korban

Jum'at, 14 Februari 2025 - 09:01 WIB
loading...
Nama Kodim Gianyar Dicatut...
Dandim 1616 Gianyar Letkol CPN I Gede Winarsa mengungkapkan adanya pencatutan nama Kodim Gianyar untuk menipu para pengusaha katering. FOTO/KETUT CATUR KUSUMANINGRAT
A A A
GIANYAR - Belasan pengusaha katering di Kabupaten Gianyar , Bali, menjadi korban penipuan yang mengatasnamakan Kodim 1616 Gianyar. Pelaku menjalankan aksinya dengan modus memesan layanan katering secara daring, kemudian meminta korban mentransfer sejumlah uang dengan berbagai alasan. Akibatnya, para korban mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.

Dandim 1616 Gianyar Letkol CPN I Gede Winarsa mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir, Kodim 1616 Gianyar telah menerima belasan pengaduan terkait kasus penipuan ini. Modus yang digunakan pelaku adalah menghubungi pengusaha katering dan mengaku sebagai anggota Kodim 1616 Gianyar.

"Pelaku memesan makanan dalam jumlah besar dengan alasan untuk keperluan acara di Kodim," kata I Gede Winarsa, Jumat (14/2/2025).



Untuk meyakinkan korban, pelaku bahkan mengirimkan uang muka (DP) melalui transfer. Setelah korban percaya, pelaku beralasan ingin menambah pesanan dengan jenis makanan khusus yang tidak tersedia di tempat korban. Selanjutnya, pelaku mengaku memiliki kenalan pengusaha yang dapat menyediakan makanan tersebut dan membujuk korban untuk mentransfer sejumlah uang guna membantu pemesanan.

Tanpa menyadari jebakan, korban akhirnya mentransfer uang dalam jumlah besar, yang kemudian menghilang bersama pelaku.

I Gede menyatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan satuan pusat serta Polres Gianyar untuk menindaklanjuti laporan ini secara hukum. Kodim 1616 Gianyar mengimbau masyarakat, khususnya para pengusaha catering, untuk lebih berhati-hati terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan instansi militer. Jika menerima permintaan pemesanan mencurigakan, segera lakukan konfirmasi langsung ke pihak Kodim atau instansi terkait sebelum melakukan transaksi.

"Setiap terjadi, kami selalu sampaikan di medsos, kemudian kami minta Babinsa untuk mengumumkan ke warung di wilayah masing-masing, tolong waspadai pemesan yang sifatnya fiktif. Kami sudah membuka kotak pengaduan untuk konfirmasi apakah itu untuk kegiatan di Kodim," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.24)