Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021, Disdik: Tergantung Kesiapan Sekolah

Rabu, 10 Maret 2021 - 08:45 WIB
loading...
Sekolah Tatap Muka Mulai Juli 2021, Disdik: Tergantung Kesiapan Sekolah
Pemerintah telah menggulirkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Juli 2021. Dok./SINDOnews
A A A
BANDUNG - Pemerintah telah menggulirkan rencana pembelajaran tatap muka (PTM) mulai Juli 2021. Kendati begitu, terdapat sejumlah catatan untuk pelaksanaanya, seperti vaksinasi bagi guru dan kesiapan sekolah.

Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan , Edy Suparjoto mengatakan, Kemendikbud mengagendakan tahun ajaran 2021-2022 dimulai di bulan Juli. Saat itu, diharapkan bisa dilakukan pembelajaran secara PTM.

Namun, dia memastikan agar ada kesiapan dari sekolah. "Pertama siap secara sarana-prasarana, di Sekolah itu wajib menyiapkan kelengkapan protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker, wc-nya harus bersih, termasuk alat-alat kebersihan ruangan," kata dia.

Selain sarana dan prasarana, dari sisi siswa juga mesti siap. Secara mental atau psikososialnya siap. Jika siswa tidak siap pihaknya tidak bisa memaksakan. Ketiga siap orangtuanya, orang tua paham kondisi zonasi misalnya bisa saja rumahnya hijau, sekolahnya merah. Baca: Puluhan Ruko di Kampar Riau Terbakar, Suami Istri Tewas Terpanggang.

Selain itu, kata Edy, Guru dan Kepala Sekolah pun harus siap. Salah satunya dengan pemberian vaksin dan Kepala Sekolah siap dengan risiko yang akan diambil jika melakukan PTM. "Pemerintah melalui Dinas Kesehatan mengkoordinasikan para guru terutama di pendidikan formal targetnya sudah divaksin semua," katanya.

Untuk tahap satu penyuntikan itu sebanyak 1.339 orang. Namun di tahap awal sudah ada 20 orang sehingga menjadi 1.319 orang yang akan divaksin. Baca Juga: Dugaan Pelanggaran Prokes Wali Kota Blitar, PDIP Serahkan ke Hukum.

"Sedangkan Kepala Sekolah melalui analisa, kesiapannya tadi apakah sekolahnya sudah berani atau tidak membuka (PTM), sehingga nanti pada prakteknya tidak saling menyalahkan apalagi muncul yang tidak kita inginkan klaster baru pendidikan atau sekolah," pungkasnya.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1618 seconds (0.1#10.140)